Jakarta (ANTARA) - Petugas gabungan Posko Komando Penanganan Darurat Bencana Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara memastikan rumah ataupun harta benda milik warga tetap aman selama mereka mengungsi ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
“Personel masih disiagakan dan kami melakukan patroli di desa-desa tersebut selama 24 jam secara bergantian,” kata Komandan Posko Komando Penanganan Darurat Bencana Gunung Ibu, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Dandim 1501/Ternate ini mengaku selain memastikan keselamatan warga, keamanan harta benda mereka yang ditingkatkan juga menjadi prioritas bagi tim petugas gabungan penanganan darurat bencana Gunung Ibu yang terdiri dari TNI/Polri.
Pihaknya mengkonfirmasi ada ratusan petugas gabungan TNI/Polri yang bersiaga di enam desa yang masuk dalam zona rawan erupsi Gunung Ibu; Desa Sangaji Nyeku, Soa Sangaji, Tugui, Togereba Sungi, Borana, dan Todoke di Kabupaten Halmahera Barat.
Hal ini ditegaskan oleh Adieta sebagai jaminan supaya warga mau untuk mengungsi. Sampai saat ini, kata dia, petugas di lapangan masih mengawal proses evakuasi warga yang diangkut menggunakan kendaraan truk.
Merujuk data Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gunung Ibu, sampai dengan Sabtu sore tadi sekitar pukul 16.00 WIT, total ada sebanyak 184 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 404 orang warga yang telah diungsikan oleh tim petugas gabungan.
Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara sampai saat ini masih pada Level IV atau Awas, setelah sebelumnya ditingkatkan pada Rabu (15/1) siang oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025. Sampai dengan Sabtu malam pukul 22.29 WIT erupsi masih berlangsung dengan rata-rata tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak.
Erupsi Gunung Ibu ini terekam di seismogram Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 40 detik.
Badan Geologi dalam rekomendasinya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas pada zona rawan yakni di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Untuk memaksimalkan upaya kedaruratan maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.