Langgur (Antara Maluku) - Program pembagian alat pancing tonda dari Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku ke sejumlah kelompok penerima di Kabupaten Maluku Tenggara dinilai  tidak adil hingga menimbulkan keluhan sejumlah warga.

"Masakan orang yang tidak pernah melaut selama ini untuk mencari ikan bisa mendapatkan bantuan paket pancing tonda berupa bodi perahu dan mesin," kata salah satu warga Malra, Wellem Renyaan di Langgur, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu.

Ia juga mengaku bingung pada sistem perekrutan kelompok nelayan untuk penyaluran bantuan pemerintah itu.

Menurut dia, nelayan tradisional yang hanya mengandalkan perahu atau sampan selama ini bisa beroperasi kalau kondisi laut sedang tenang, dan wilayah tangkapannya pun tidak terlalu jauh.

"Kondisi seperti ini tentunya mempegaruhi tingkat pendapatan kami," katanya.

Renyaan menambahkan, bantuan 33 paket alat pancing tonda dari Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku untuk masyarakat di Malra juga tidak beres karena ada nama ganda dalam daftar penerima.

"Selain pemberian kepada yang bukan berprofesi nelayan, ada juga penerima yang namanya tercantum dua kali," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013