Ambon (Antara Maluku) - Pengamat Kesenian dan Budaya Maluku Semmy Toisutta mengatakan, kesenian Maluku sulit berkembang karena kurangnya apresiasi bagi para seniman daerah, khususnya apresiasi secara finansial.

"Tidak hanya dihargai dengan sangat murah oleh penyelenggara pertunjukan seni, bahkan kebanyakan seniman Maluku yang tampil di daerahnya hanya mendapatkan ucapan terima kasih sebagai imbalan penampilan mereka," katanya di Ambon, Kamis.

Semmy, yang juga Kepala Taman Budaya Maluku, menyatakan perlakuan kurang apresiatif itu dapat menurunkan potensi dan kualitas para seniman daerah untuk berkembang lebih jauh, bahkan bisa berdampak memperlambat dan mematikan proses berkesenian di Maluku.

"Para seniman kita juga butuh biaya untuk pengembangan potensi, untuk penampilan di atas panggung, dan lain-lainnya, kalau kita membayar mereka tidak sesuai dengan begitu kita justru akan mematikan mereka," katanya.

Selain kesenian daerah akan sulit berkembang, Semmy mengatakan, kurangnya apresiasi secara finasial terhadap seniman-seniman daerah juga dapat menyebabkan dunia kesenian di Maluku tidak dapat dijadikan lahan pekerjaan karena kurang menjanjikan secara ekonomi.

"Jika kerja seni mulai dipandang sebelah mata, dan dianggap bukanlah suatu pekerjaan yang pantas dijadikan mata pencaharian, mau tidak mau para seniman kita harus memilih untuk keluar berkonsentrasi pada pekerjaan di bidang lain," ucapnya.

Semmy menambahkan sudah saatnya bagi orang Maluku, khususnya penyelenggara pertunjukan seni untuk memberikan apresiasi yang layak bagi para senimannya, menghargai karya dan kualitas mereka, dengan begitu kesenian di Maluku dapat terus berkembang dengan baik.

"Kita harus memberikan apresiasi yang layak bagi mereka, sesuai dengan karya dan kualitas mereka, dengan begitu kita juga membantu menyokong perkembangan kesenian di Maluku, karena kalau bukan kita yang memulai siapa lagi," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013