Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku Temy Oersipuny mengatakan, jumlah lahan kritis di wilayah Maluku saat ini sudah mencapai 487 ribu hektare akibat minimnya anggaran penanganan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Maluku.

"Jumlah areal lahan kritis ini bertambah setelah dilakukan revisi dari luas sebelumnya yang hanya mencapai 299 ribu hektar," kata Temy di Ambon, Kamis.

Beberapa faktor yang menyebabkan bertambah luasnya lahan kritis karena aktivitas pembukaan lahan baru untuk perkebunan hingga masalah kebakaran hutan.

Menurut dia, data ini sesuai yang dikeluarkan BPS Maluku pada Juli 2020 untuk jumlah lahan kritis di provinsi ini pada 2018 adalah 299.577 hektare sedangkan di 2013 sebanyak 471.015 hektare.

Sementara di 2006, jumlah lahan kritis justeru lebih kecil yakni seluas 123.904 hektare.

Sementara Kabid Perhutanan Sosial Dishut Maluku Vence Purimahuwa menjelaskan akibat minimnya anggaran berdampak pada  upaya rehabilitasi lahan kritis ini tidak berjalan baik dan setiap tahunnya hanya bisa ditangani sekitar 500 hektare.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024