Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, mendata sebanyak 36 kejadian gempa bumi di Maluku pada periode 8-14 Maret 2023.

"Seismisitas di wilayah Maluku dan sekitarnya selama sepekan terjadi sebanyak 36 kali kejadian gempa, yang didominasi gempa bumi dangkal," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan, gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo M<5 yang terjadi di Laut Seram bagian utara.

Gempa bumi dengan kedalaman menengah (60-300 km) terjadi di Laut Banda bagian selatan, dari 36 kejadian gempa terjadi dua kali gempa bumi dirasakan dengan skala II-III MMI.

BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.

Masyarakat diimbau agar terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG sebagai sumber yang terpercaya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi gempa bumi atau tsunami dari sumber-sumber lain yang tidak bertanggung jawab, seperti yang sering kali muncul di media sosial.

"Jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.     

Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan (Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.

"Hingga saat ini tidak ada alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, dan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujarnya.   

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024