Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu prihatin atas terulangnya bentrokan antarwarga Desa Mamala-Morella, Kabupaten Maluku Tengah, yang pada Senin pagi mengakibatkan seorang warga meninggal dan beberapa orang luka-luka.

"Saya sungguh prihatin atas pertikaian kembali antarwarga dua desa bertetangga yang sebenarnya memiliki pertalian persaudaraan," katanya, di Ambon, Senin petang.

Seorang warga yang meninggal bernama Rusdy Sasole.

Beberapa orang yang terluka dirawat di Ruma Sakit Umum Tulehu, Pulau Ambon, Rumah Sakit Otto Kyuik Desa Passo dan Rumah Sakit dr M Latumeten.

Gubernur menyatakan Pemerintah Provinsi Maluku maupun Kabupaten Maluku Tengah dengan dukungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, tokoh masyarakat serta Latupati (pemangku adat) telah intensif mengajak warga dua desa bertetangga tersebut agar tidak mudah terprovokasi dan bertikai.

Bila bertikai yang menjadfi korban adalah warga masyarakat, termasuk kemungkinan jatuhnya korban jiwa, harta benda, rumah serta fasilitas umum maupun sosial.

"Bangunan bisa dibangun kembali. Tapi jiwa manusia maupun warga terluka itu memicu dendam yang seharusnya tidak perlu terjadi bila hidup mencerminkan warisan leluhur yakni orang "basudara" (bersaudara)," tegasnya.

Karena itu, Gubernur telah meminta aparat polisi maupun TNI-AD agar bertindak tegas dan terukur bila ada warga yang sengaja memprovokasi masyarakat maupun mencoba memicu terjadinya kembali pertikaian.

"Saya berkali-kali sudah ingatkan agar jangan merusak hidup orang `basudara` yang merupakan warisan leluhur. Apalagi, merusak hidup berdampingan antardua desa tetangga," ujarnya.

Ia mengimbau, warga masyarakat menahan diri dan menyerahkan penanganannya kepada aparat keamanan.

"Jangan ada yang mau main hakim sendiri maupun memprovokasi masyarakat lain karena aparat keamanan yang ditugaskan di sana telah diinstruksikan bertindak tegas terukur," kata Gubernur.

Masyarakat hendaknya menjaga stabilitas keamanan, terutama menjelang penetapan hasil pemilihan calon gubernur-wagub Maluku periode 2013-2018 oleh KPUpada 1 Juli 2013.

Terpenting juga masyarakat yang beragama Islam mulai mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 Hijriah.

"Sadarlah bahwa kita ini orang `basudara` dan tidak ada gunanya lagi hidup berkelahi karena kenyataan dari bentok meninggalkan penderitaan berkepanjangan bagi masyarakat," kata Gubernur Ralahalu.

Aparat keamanan telah melerai pertikaian tersebut dan intensif berjaga di perbatasan kedua desa bertangga.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013