Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur mengalami empat kali erupsi dan melontarkan abu vulkanik dengan ketinggian antara 800 hingga 1.000 meter di atas puncak gunung berapi kerucut tersebut.
 
Sebanyak empat kali erupsi itu terjadi hari ini dalam rentang waktu pukul 00.15 hingga 08.34 WIB.
 
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Erupsi dini hari yang terjadi pukul 00.15 WIB memiliki ketinggian abu vulkanik sejauh 800 meter mengarah ke tenggara dan selatan. Lalu, erupsi kedua berlangsung pada pukul 02.34 WIB dengan ketinggian abu 800 meter menuju ke arah barat daya.

Baca juga: Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu setinggi 1,5 kilometer
Pada 06.35 WIB, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian abu mencapai 900 meter juga mengarah ke barat daya. Kemudian, erupsi keempat tercatat pada pukul 08.34 WIB dengan tinggi kolom letusan sejauh 1.000 meter ke arah selatan.

Liswanto mengingatkan penduduk agar tidak melalukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
 
Di luar jarak itu penduduk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
 
Selain itu, rekomendasi lainnya PVMBG adalah penduduk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
 
Potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru juga perlu diwaspadai terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Semeru erupsi empat kali, muntahkan abu hingga 1.000 meter

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024