Ambon (Antara Maluku)- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Maluku (q-to-q) triwulan II tahun 2013 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,54 persen.
Sedangkan pertumbuhan (c-to-c) sebesar 5,07 persen dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 9,48 persen, kata Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Privinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Senin.
Dia menjelaskan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk tingkat nasional pada triwulan II tahun 2013 (q -to-q) sebesar 6,52 persen dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 15,55 persen.
Menurutnya, jika dibandingkan pertumbuhan produksi yang dialami Provinsi Maluku dengan nasional maka pertumbuhan produksi Provinsi Maluku triwulan II tahun 2013 baik q-to-q maupun y-on-y lebih rendah dari pertumbuhan nasional.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur selama triwulan II tahun 2013 di Maluku yang mengalami kenaikan didominasi oleh industri barang logam bukan mesin dan peralatannya, yakni 20,00 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 13,57 persen.
Industri minuman naik 12,62 persen, alat angkutan lainnya naik 5,01 persen dan industri pakaian jadi naik 4,93 persen.
Sedangkan jenis industri yang mengalami penurunan adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman, yakni sebesar 10,60 persen, kemudian industri furnitur 9,03 persen dan industri barang galian bukan logam 7,88 persen.
Menurutnya, industri mikro dan kecil merupakan bagian dari sektor industri manufaktur yang mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia.
Industri mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1-14 orang , sedangkan industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang.
Jessica menambahkan, terhitung triwulan II tahun 2011, BPS secara rutin telah merilis data pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan, dan data ini diperoleh dari hasil survei industri mikro dan kecil triwulan yang dilaksanakan mulai tahun 2011 dan tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Sedangkan pertumbuhan (c-to-c) sebesar 5,07 persen dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 9,48 persen, kata Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Privinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Senin.
Dia menjelaskan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk tingkat nasional pada triwulan II tahun 2013 (q -to-q) sebesar 6,52 persen dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 15,55 persen.
Menurutnya, jika dibandingkan pertumbuhan produksi yang dialami Provinsi Maluku dengan nasional maka pertumbuhan produksi Provinsi Maluku triwulan II tahun 2013 baik q-to-q maupun y-on-y lebih rendah dari pertumbuhan nasional.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur selama triwulan II tahun 2013 di Maluku yang mengalami kenaikan didominasi oleh industri barang logam bukan mesin dan peralatannya, yakni 20,00 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 13,57 persen.
Industri minuman naik 12,62 persen, alat angkutan lainnya naik 5,01 persen dan industri pakaian jadi naik 4,93 persen.
Sedangkan jenis industri yang mengalami penurunan adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman, yakni sebesar 10,60 persen, kemudian industri furnitur 9,03 persen dan industri barang galian bukan logam 7,88 persen.
Menurutnya, industri mikro dan kecil merupakan bagian dari sektor industri manufaktur yang mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia.
Industri mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1-14 orang , sedangkan industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang.
Jessica menambahkan, terhitung triwulan II tahun 2011, BPS secara rutin telah merilis data pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan, dan data ini diperoleh dari hasil survei industri mikro dan kecil triwulan yang dilaksanakan mulai tahun 2011 dan tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013