Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak dua penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal akibat armada laut tradisional tenggelam di kawasan perairan Tanjung Alang, kecamatan Leihitu Barat, pulau Ambon, Sabtu.

Staf Puskesmas Rawat Nginap Desa Alang, Emma Salahutu, ketika dikonfirmasi, membenarkan dua jenazah masing - masing perempuan dan lelaki itu telah dievakuasi ke balai desa setempat.

Korban selamat belum diinventarisasi karena masih berada di rumah warga untuk berganti pakaian yang basah.

Kepala Desa Alang juga mengarahkan warganya untuk menyiapkan makanan kepada para korban selamat. "Ada balita berumur sekitar 1,9 tahun dan anak 8 tahun yang selamat," ujar Emma.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno juga membenarkan musibah laut yang berdasarkan konfirmasi ke Adpel Ambon ternyata berangkat dari Ambon tujuan pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB).

Kemungkinan armada naas itu mengangkut melebihi kapasitas muat, baik penumpang maupun barang.

"Para penyedia maupun pengguga jasa transportas laut hendaknya mematuhi peringatan dini yang disampaikan BMKG. Apalagi, Sabtu pagi berhembus angin cukup keras dan ombak tinggi," katanya.

Ia merujuk sedikitnya lima dari 17 penumpang speedboat akhirnya meninggal di sekitar perairan Tanjung Ouw, pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah pada 3 Juli 2013.

Speedboat dalam pelayaran dari Saparua tujuan desa Titawai, pulau Nusalaut itu juga mengangkut bahan pokok masyarakat maupun material bangunan tanpa memperhitungkan kapasitas armada cepat tersebut di saat gelombang tinggi.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013