Ambon (Antara Maluku) - Konser musik suling bambu yang dilakukan kelompok "Molucca Bamboowind Orchestra" (MBO) di Lapangan Merdeka Ambon, Rabu malam, menghipnotis puluhan wisatawan asal Australia.

Konser yang melibatkan 125 peniup suling bambu dengan paduan musik tradisional khas Maluku "totobuang" dan "hawaiian" tersebut, merupakan yang ke delapan kalinya digelar sejak grup orkestra itu terbentuk tahun 2005.

Konser yang dibuka MBO dengan memainkan "St Elmo`s Fire" karya komponis dunia David Foster tersebut membuat puluhan wisatawan asal Australia yang diundang khusus oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Maluku, berdecak kagum.

"Luar biasa. Kami baru pertama kali menyaksikan konser musik tradisional dengan aransemen yang apik dan berkelas," ujar salah seorang wisatawan Australia, Des O`Brien.

Des O`Brien yang adalah Presiden organisasi veteran tentara persemakmuran (Gull Force) Australia memuji konser suling bambu yang dimainkan ratusan peniup suling dari berbagai generasi tersebut sebagai sebuah orkestra berkelas dunia.

"Kami tidak menyangka akan menyaksikan konser musik tradisional yang sangat luar biasa. Jarang ditemukan kelompok musik tradisional seperti ini," ujarnya.

Wisatawan Australia lainnya, Irene Schrien, mengaku sangat senang dapat menyaksikan konser suling bambu kelompok MBO pimpinan Maynart Reinold Nathaniel "Rentje" Alfons tersebut.

"Konsernya luar biasa. Awalnya kami pikir hanya konser biasa saja. Ternyata kemampuan musikalitasnya luar biasa, tidak kalah dengan opera atau konser musik moderen lainnya," ujarnya.

Para wisatawan pun dibuat berdecak kagum dengan kolaborasi ratusan peniup suling bambu mengiringi sejumlah penyanyi yang berbeda aliran musik.

Para wisatawan Australia yang ikut berbaur dengan ribuan penonton yang memenuhi Lapangan Merdeka tersebut, awalnya tidak menyangka jika alat musik yang dimainkan benar-benar alat musik tradisional yang terbuat dari bambu.

Mereka baru percaya setelah usai pertunjukan diberikan kesempatan untuk melihat dari dekat berbagai jenis suling yang dibuat sendiri dan ditiup ratusan pemain saat konser.

Para wisatawan tersebut mengaku akan berbagi cerita "langka" yang disaksikan dan dinikmati tersebut kepada sanak saudara dan wisatawan lainnya, sekembalinya mereka ke negara asalnya.



Pesta Teluk

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Maluku Vera Tomasoa mengatakan konser Molucca Bamboowind Orchestra merupakan salah satu atraksi seni dan budaya yang ditampilkan pada "Pesta Teluk Ambon" tahun 2013.

"Konser suling bambu Molucca Bamboowind Orchestra ini merupakan bagian dari event Pesta Teluk Ambon yang digelar setiap tahun menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri berkunjung ke Maluku," katanya.

Sejumlah kegiatan mengisi Pesta Teluk tersebut, diharapkan menjadi "lokomotif" untuk memperkenalkan dan memperkuat upaya menjadikan Maluku sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di tanah air.

Vera Tomasoa mengaku mengundang khusus puluhan wisatawan Australia yang juga merupakan anggota keluarga veteran tentara Negara Kanguru yang sedang berkunjung ke Ambon untuk memperingati 68 tahun pembebasan keluarganya dari tahanan Jepang tahun 1945 tersebut untuk menyaksikannya.

"Kehadiran mereka menyaksikan konser musik tradisional ini diharapkan menjadi ajang promosi bagi wisatawan lainnya," ujarnya.

Molucca Bamboowind Orchestra dibentuk bersamaan dengan HUT ke-430 Kota Ambon pada 7 September 2005 dan saat ini berada di bawah binaan Taman Budaya Maluku.

Anggota kelompok itu berasal dari berbagai latar belakang profesi mulai dari siswa SMP, SMA, SMK, mahasiswa, tukang ojek, tukang "tifar mayang" (penyadap nira), pengemudi becak, montir bengkel, polisi, gusu SD, wiraswasta, PNS serta pensiunan PNS dan TNI.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013