Rumah bersejarah dan patung perunggu setinggi delapan meter di kawasan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman di Desa Pakisbaru, Nawangan, Pacitan, Jawa Timur, dilelang melalui internet. Pengumuman lelang dipasang oleh seorang "blogger" yang tidak menyebut identitasnya secara jelas. Berdasarkan penelusuran ANTARA di salah satu blog dengan alamat http://lelangbendaantik.blogspot.com/, Sabtu, pemasang pengumuman lelang hanya menyebut dirinya berjenis kelamin pria. Tidak ada keterangan lain disebut oleh pelaku pada status pemilik alamat blog kecuali informasi waktu pembuatan situs lelang tersebut pada bulan Mei 2010. "Jika informasi itu benar, berarti sudah sebulan ini pengumuman lelang itu dipasang," kata David, salah seorang "netter" (penggemar internet) di Pacitan. Ketidakjelasan status atau identitas pelaku pengunggah foto lelang situs pahlawan nasional ini juga terlihat pada blog multiply dengan alamat http://dilelang.multiply.com. Pada situs kedua ini bahkan tidak ditemukan sama sekali siapa pelaku pemasangan situs lelang monumen Pangsar Sudirman yang saat ini masih dalam status sengketa antara pihak pemerintah dengan pemilik yayasan Pangsar Sudirman tersebut. Pengelola kedua situs hanya memberi alamat kontak berupa email bungasejati@gmail.com kepada para "netter" ataupun masyarakat umum yang berminat untuk mengikuti kegiatan lelang terbuka itu dan mengajukan sejumlah tawaran harga. Sebagaimana isi dalam pengumuman lelang di internet, ada dua obyek monumen yang diumumkan dilelang oleh pihak pengelola situs. Pertama adalah bangunan "rumah Jawa" model limasan kuno yang terletak di pusat kawasan monumen, kedua patung raksasa yang terbuat dari bahan logam perunggu setinggi 8 meter yang menjadi prototipe Pangsar Sudirman. Pada pengumuman lelang yang termuat di http://lelangbendaantik.blogspot.com, pengelola situs bahkan menggunakan tiga bahasa sekaligus untuk menyampaikan rencana pelelangan tersebut, yakni menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, serta Belanda. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Noto Bawono, juru bicara pihak keluarga pemilik Yayasan Roto Suwarno selaku ahli waris rumah bekas markas komando Pangsar Jenderal Sudirman sekaligus areal monumen, tidak serta-merta mengakui sebagai penanggung jawab pengumuman lenag tersebut. Noto menolak mengatakan bila Yayasan Roto Suwarno berencana melelang monumen Pangsar Sudirman maupun segala isinya. Dia berdalih, pengumuman lelang akan disampaikan secara terbuka jika itu menjadi keputusan yayasan. Namun saat dikonfirmasi apakah pihaknya mengetahui adanya pengumuman lelang melalui internet, secara tegas dia menyatakan pemasangan (situs lelang) itu sudah mendapat restu dari pihak keluarga besar Roto Suwarno. "Ini hanya dipajang di internet, bukan dilelang," kata Noto Bawono berkelit.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010