Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara akan memindahkan warga yang bermukim di dalam kawasan Benteng Orange ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang saat ini dalam tahap penyelesaian pembangunan.

Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar mengatakan di Ternate, Selasa, pembangunan Rusunawa di wilayah Kasturian tersebut diperkirakan selesai pada akhir Oktober 2013, sehingga paling lambat Desember warga di kawasan Benteng Orange sudah bisa dipindahkan ke sana.

Benteng Orange merupakan salah satu dari lima benteng peninggalan kolonial di Ternate. Benteng yang dibangun pada abad XV oleh Belanda itu kondisinya tampak semrawut akibat adanya permukiman warga di dalamnya.

Arifin Djafar mengatakan, khusus untuk anggota TNI dan Polri yang tinggal pada asrama yang juga berada di dalam kawasan Benteng Orange, akan dipindahkan ke asrama di sejumlah wilayah di Kota Ternate yang kini juga sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan.

Warga, termasuk anggota TNI dan Polri yang selama ini tinggal di dalam kawasan Benteng Orange tidak keberatan dipindahkan ke lokasi lain, karena mereka pun menyadari bahwa benteng itu merupakan cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya.

"Kalau tidak ada lagi warga yang bermukim di kawasan Benteng Orange tersebut, pemkot telah menyiapkan berbagai program untuk penataannya agar selain menjadi cagar budaya peninggalan sejarah, juga menjadi salah satu objek wisata andalan Kota Ternate," katanya.

Pemkot Ternate juga tengah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian di Jakarta mengenai penataan Benteng Orange tersebut, termasuk kegiatan revitalisasinya dan mendapat tanggapan positif di antaranya dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Menyinggung keberadaan pedagang kaki lima di depan Benteng Orange, Arifin Djafar mengatakan, mereka juga akan ditertibkan karena keberadaannya sangat mengganggu keindahan benteng itu. 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013