Timnas Indonesia mematahkan keperkasaan Korea Selatan yang disebut sebagai raksasa Asia di dunia sepak bola, ketika pada pertandingan terakhir kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam, Evan Dimas dan kawan-kawan meraih kemenangan tipis 3-2 atas tim negeri ginseng itu.

Kemenangan ini membuat anak asuh Indra Sjafri otomatis lolos ke putaran final Piala AFC U-19 tahun 2014 di Myanmar dengan predikat juara Grup G dengan meraih sembilan poin dari tiga pertandingan.

Kemenangan itu juga membuat Timnas Indonesia U-19 kembali membukukan sejarah prestasi sepak bola Indonesia, setelah sebelumnya mereka menjuarai Piala AFF 2013.

Sedetik setelah peluit panjang berbunyi tanda pertandingan dimulai, Tim Garuda Muda yang dituntut meraih kemenangan langsung menekan ke pertahanan Korea Selatan pada awal pertandingan babak pertama.

Hujan yang turun dengan deras tidak mengurangi serangan mereka, bahkan serangan yang dibangun mampu menekan lawan, salah satunya lewat Ilham Udin Armaiyn.

Kesebelasan Korsel pun tampil apik dan garang. Anak asuh Kim Sang Ho ini juga sesekali melakukan serangan frontal yang membuat pertahanan Indonesia harus kerja keras menghadang, salah satunya lewat Seol Taesu pada menit 15.    
   
Memasuki pertengahan babak pertama, hujan semakin deras sehingga mengakibatkan genangan di beberapa titik lapangan pertandingan.

Namun, genangan air yang sesekali bola tidak jalan sesuai dengan harapan tidak membuat Evan Dimas dan kawan-kawan kehilangan akal dan tetap bermain konsisten.

Satu peluang pun didapatkan. Hanya saja tendangan Zulfiandi masih tipis di sisi kiri gawang Korea Selatan.

Pada menit 30, keingan mencetak gol pun terwujud.

Berawal umpan silang Ilham Udin Armaiyn, Evan Dimas yang berada dalam posisi cukup bebas mampu melesakkan bola ke gawang Korea Selatan. Indonesia unggul 1-0.

Namun beberapa menit berselang pemain Korea Selatan mampu membalas lewat tendangan penalti Seol Taesu, setelah pemain belakang Indonesia melakukan pelanggaran di daerah gawang.
Kedudukan sama kuat 1-1 membuat pemain Indonesia justru terlecut semangatnya.

Meski lapangan becek, serangan terus dibangun. Dan, pada menit 38 Muchlis Hadi pun mendapatkan peluang mencetak gol, tetapi sayang bola sontekannya melayang tipis di atas gawang Korsel.


Kejadian luar biasa.

Akibat kondisi lapangan yang kurang memungkinkan, wasit Mohd Amirul Izwan asal Malaysia menghentikan sementara pertandingan pada menit 41 atau empat menit sebelum waktu normal babak pertama tuntas.

Setelah kondisi lapangan membaik, pertandingan dilanjutkan kembali untuk menghabiskan sisa waktu yang ada. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tetap sama kuat 1-1.

Memasuki babak kedua, pemain tuan rumah Indonesia langsung menekan. Dukungan ribuan suporter membuat semangat Tim Garuda Muda ini menyalak, dan pada menit 49, Evan Dimas kembali mencetak gol setelah mendapatkan umpan terukur dari Maldini.

Unggul 2-1, anak asuh Indra Sjafri terus menekan dan peluang pun didapatkan salah satunya lewat Muchlis Hadi. Hanya saja sontekannya masih lemah dan mampu ditahan pemain Korea Selatan. Lawan pun sesekali menekan yang cukup mengancam gawang Indonesia.

Beberapa peluang didapat anak asuh Kim Sang Ho, hanya saja penjaga gawang Ravi Murdianto mampu mengatasinya.

Stadion terbesar di Indonesia kembali bergemuruh setelah Evan Dimas mencetak gol ketiga pada menit 85.

Gol ini tercipta setelah mendapatkan umpan dai Ilham Udin Armaiyn. Indonesia unggul 3-1.

Tapi, terlalu gembira membuat Indonesia lengah. Terbukti pemain Korea Selatan mampu memperkecil ketertinggalannya pada menit 89. Kedudukan berubah menjadi 3-2.

Timnas langsung berusaha mengamankan kemenangan dengan bermain taktis meski terus ditekan lawan.

Bahaya pun sebenarnya tetap mengancam, namun pemain Indonesia lebih tenang seperti diinstruksikan pelatih Indra Sjafri dari luar lapangan.

Akhirnya Indonesia mampu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2, setelah sepak pojok oleh Korsel dapat dimentahkan pemain Timnas. Wasit pun meniup peluit akhir pertandingan ini.

Susunan pemain Korea Selatan: Lee Taehui/Lee Seongwon (pg), Pak Mingyu, Lim Seunggyeom (k), Kim Jeongmin, Hwang Hee Chan, Seol Taesu/Suh Myeongwon, Choi Jaehun/Lee Pyounggang, Hwang Ki Wook, Lee Gwanghyeok, Kim Shin dan Shim Jehyeok.

Pemain Indonesia: Ravi Murdianto (pg), Putu Gede Juni Antara, Muhammad Fatchu Rochman, Evan Dimas Darmono (k)/Dio Permana, Muhammad Hargianto, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Muhammad Sahrul Kurniawan, Maldini, Hansamu Yama Pranata, Zulfiandi/Hendra Sandi dan Ilham Udin Armaiyn.    


Menpora Menangis

Di Surabaya, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menangis, setelah Timnas U-19 Indonesia memastikan lolos ke putaran final Piala Asia 2014, usai menaklukkan Korea Selatan dengan skor 3-2 sekaligus menjadi juara grup G babak kualifikasi.

"Alhamdulillah, puji syukur Timnas mampu menang dan lolos ke putaran final. Ini buah dari doa semua rakyat Indonesia," ujar Menpora, setelah acara nonton bersama di Hotel Mercure, Sabtu malam.

Tepat setelah wasit dari Malaysia meniup peluit tanda pertandingan berakhir, Roy Suryo yang didampingi Presiden Klub Arema Cronous sekaligus Bupati Malang Rendra Kresna didampingi Iwan Budianto, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jatim Sugeng Royono, dan sejumlah tokoh lainnya langsung bergenggaman tangan dan berdoa.

"Kalau bukan dari Tuhan Yang Maha Esa, tidak mungkin Indonesia bisa melangkah ke babak berikutnya. Ini sesuatu yang luar biasa dan Timnas U-19 mampu mencetak rekor sekaligus sejarah baru," katanya.

Melihat permainan tim, Roy Suryo mengaku bangga dan semoga menjadi awal kebangkitan sepak bola Indonesia di mata dunia.

Setelah mampu menjadi yang terbaik di tingkat Asia Tenggara, Tim Garuda Jaya itu diharapkan bisa berbuat banyak di putaran final Piala Asia tahun depan yang diselenggarakan di Myanmar.

Menteri yang juga ahli telematika tersebut sempat meminta maaf karena tidak bisa mendukung langsung perjuangan Evan Dhimas dkk, karena pada Sabtu (12/10) sore harus membuka kejuaraan tinju internasional Piala Pangdam V/Brawijaya di Surabaya.

Kendati demikian, pihaknya yakin anak asuh Indra Sjafri tersebut bisa menjawab keraguan dan mencetak sejarah dengan meloloskan Timnas ke Piala Asia U-19.

"Pesan saya ke pelatih Indra Sjafri, jaga soliditas dan kekompakan pemain. Jangan sampai ada gangguan internal maupun eksternal di tubuh tim. Mereka-mereka ini nantinya yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2017," kata Roy Suryo.

Pewarta: Bayu Kuncahyo/Fiqih Arfani

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013