Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku melakukan intervensi harga bawang merah dan putih melalui pemberian subsidi kepada pedagang sebagai upaya menekan harga komoditas guna mengendalikan Inflasi.
"Dalam rangka pengendalian inflasi dan stabilitas harga hortikultura, kita melakukan intervensi melalui subsidi harga kepada pedagang bawang, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Josias Loppies, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, harga bawang mengalami kenaikan khususnya bawang putih mencapai Rp35 ribu per kilogram, sehingga dilakukan subsidi harga berkisar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Intervensi subsidi yang dilakukan sesuai arahan Penjabat Wali Kota, yakni pemberian subsidi kepada pedagang dengan fokus barang kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat.
Ia menyatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan inflasi dengan mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM) empat kali dalam sebulan.
Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan empat kali dalam satu bulan di lokasi Pelabuhan Enrico, Jalan pantai Mardika, Kecamatan Sirimau, kota Ambon.
“Gerakan Pangan Murah yang dilakukan adalah bagian dari salah satu strategi dalam implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dengan menjaga daya beli masyarakat tetap terjangkau atas kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan harga dan akan dikoordinasikan oleh OPD teknis," ujarnya.
Bahan Pangan yang akan akan dijual antara lain, beras premium Rp65 ribu per 5 kilogram, beras SPHP Rp57.500 per 5 kilogram, telur ayam Rp58 ribu per rak, minyak goreng Rp14 000 per botol, gula pasir Rp16 ribu per kilogram .
Selain itu bawang merah Rp25 ribu per kilogram, bawang putih Rp30 ribu per kilogram, tomat Rp18 ribu per kilogram, sayur mayur Rp6 ribu per ikat, cabai keriting Rp25 ribu per kilogram , cabai rawit Rp25 ribu per kilogram .
"Pemerintah berharap ke depan kondisi stok pangan tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat kota Ambon," katanya.
Untuk itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Dalam rangka pengendalian inflasi dan stabilitas harga hortikultura, kita melakukan intervensi melalui subsidi harga kepada pedagang bawang, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Josias Loppies, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, harga bawang mengalami kenaikan khususnya bawang putih mencapai Rp35 ribu per kilogram, sehingga dilakukan subsidi harga berkisar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Intervensi subsidi yang dilakukan sesuai arahan Penjabat Wali Kota, yakni pemberian subsidi kepada pedagang dengan fokus barang kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat.
Ia menyatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan inflasi dengan mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM) empat kali dalam sebulan.
Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan empat kali dalam satu bulan di lokasi Pelabuhan Enrico, Jalan pantai Mardika, Kecamatan Sirimau, kota Ambon.
“Gerakan Pangan Murah yang dilakukan adalah bagian dari salah satu strategi dalam implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dengan menjaga daya beli masyarakat tetap terjangkau atas kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan harga dan akan dikoordinasikan oleh OPD teknis," ujarnya.
Bahan Pangan yang akan akan dijual antara lain, beras premium Rp65 ribu per 5 kilogram, beras SPHP Rp57.500 per 5 kilogram, telur ayam Rp58 ribu per rak, minyak goreng Rp14 000 per botol, gula pasir Rp16 ribu per kilogram .
Selain itu bawang merah Rp25 ribu per kilogram, bawang putih Rp30 ribu per kilogram, tomat Rp18 ribu per kilogram, sayur mayur Rp6 ribu per ikat, cabai keriting Rp25 ribu per kilogram , cabai rawit Rp25 ribu per kilogram .
"Pemerintah berharap ke depan kondisi stok pangan tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat kota Ambon," katanya.
Untuk itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024