Kairo (Antara Maluku) - Sejumlah pria bersenjata menembak dua personel polisi Mesir hingga meninggal pada Ahad dekat Ismailia di tepi barat Kanal Suez, kata sumber-sumber keamanan, beberapa jam sebelum Presiden terguling Mohamed Moursi akan diadili.

Seorang personel polisi ketiga menderita cedera ketika pria-pria bersenjata itu melepaskan tembakan otomatis dari mobil mereka ke arah tempat pemeriksaan.

Sejak tentara menggulingkan dan menahan Moursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis, pada 3 Juli, serangan-serangan yang terjadi hampir tiap hari telah merenggut jiwa lebih sepuluh personel polisi dan tentara di seantero negara itu.

Pemerintahan sementara yang diangkat tentara telah menuding kelompok-kelompok Islamis pro-Moursi melakukan serangan-serangan tersebut.

Kelompok-kelompok bersenjata, beberapa terkait dengan Al Qaida, telah mengklaim sebagian besar kekerasan itu, yang mereka katakan merupakan tanggapan atas penumpasan berdarah terhadap para pendukung Moursi. Lebih 1.000 orang telah terbunuh dalam peristiwa itu.

Moursi, yang ditahan oleh tentara di satu lokasi rahasia sejak digulingkan, bersama dengan 14 orang lainnya akan diadili pada Senin. Mereka dituduh memicu pembunuhan pemerotes di luar istana presiden pada Desemebr 2012. (AFP)

Pewarta: M. Anthoni (*)

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013