Ambon (Antara Maluku) - Ketua KNPI Maluku Victor Peilow menegaskan peringatan Hari Pahlawan 2013 menjadi momentum tepat bagi semua komponen untuk memaknai rasa nasionalime kebangsaan yang sesungguhnya.

"Semangat perjuangan para pahlawan tidak hanya dalam rutinitas peringatan. Tetapi harus menjadi momentum membangun rasa nasionalisme dan cinta tanah air," katanya, saat dimintai tanggapan tentang makna Hari Pahlawan 2013 di Ambon, Minggu.

Dia menilai tetesan darah para pahlawan untuk memperoleh nasionalisme dan keindonesiaan haruslah dipandang sebagai "bayaran mahal" yang harus dikritisi dan dilunasi generasi saat ini dengan memperjuangkan pembangunan yang adil dan merata bagi semua masyarakat.

Menurut Victor mengimbau semua komponen bangsa untuk merenungi pembagian "kue pembangunan" yang selama ini belum merata dan dirasakan seluruh anak bangsa, karena pola pembangunan yang masih menggunakan pendekatan dan standar di Pulaua Jawa atau Kawasan Barat.

"Indonesia sangat luas dan ini negara kepulauan, sehingga pendekatan pembangunan tidak bisa menggunakan pendekatan atau standar di kawasan Barat. Banyak daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang tertinggal karena pola pendekatan pembangunan seperti itu," tegasnya.

Dia juga meminta pemerintah untuk berpikir nasionalisme terhadap pembangunan di KTI, karena kenyataannya program pembangunan KTI yang sering dibicarakan pemerintah belum menyentuh substansi pembangunan karena pendekatannya masih menggunakan standar di Pulau Jawa.

Dia menegaskan, pemerintah seharusnya berada pada barisan terdepan untuk menyuarakan semangat kepahlawanan melalui program pembangunan yang menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat hingga akar rumput serta mengeliminasi kesenjangan sosial yang selama ini masih dirasakan.

Dia juga mengimbau berbagai kalangan untuk bersama-sama menjadi pahlawan untuk memerangi berbagai bentuk ketidak adilan, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) maupun mewujudkan toleransi hidup umat beragama serta perdamaian dan persaudaraan.

Victor Peilow juga memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap sejumlah lembaga hukum yang menjadi pahlawan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di tanah air.

"Siapa pun yang terlibat sebagai koruptor harus ditindak tegas tanpa pandang bulu berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, karena perbuatannya merugikan negara dan menyengsarakan masyarakat. Jangan ada perlakuan khusus terhadap para koruptor," katanya.

Dianya tentang tokoh di Maluku yang dapat dijadikan panutan, Victor dengan tegas mengatakan mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu pantas disebut pahlawan perdamaian bagi daerah ini.

"Saya tidak menampik masih banyak kelemahan dalam kinerja Karel Ralahalu saat menjabat Gubernur Maluku selama 10 tahun yakni periode 2003 hingga 2013, tetapi motivasi serta kerja kerasnya dalam menyelesaikan konflik dan mengembalikan kerukunan hidup orang Maluku, perlu diapresiasi dan diberi penghargaan yang tinggi," katanya.

Saat ini tambah Victor berbagai komponen bangsa terutama pemuda harus menjadi pahlawan untuk mempertahankan dan meningkatkan kerukunan hidup orang basudara (bersaudara) yang merupakan falsafah hidup orang Maluku, di samping giat membangun di berbagai bidang, sehingga berdampak bagi kemajuan daerah, bangsa dan negara maupun kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013