Ambon (Antara Maluku) - Warga Kota Tiakur, Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku mengeluhkan tingginya harga air bersih di daerah tersebut.

"Di sini air bersih dijual per tangki ukuran 1.000 liter dengan harga Rp150.000," kata warga Tiakur, Olaf Uniwekcli yang dihubungi dari Ambon, Selasa.

Ia menyatakan warga tidak bisa membeli satu tangki tapi harus secara paket, sebab setiap mobil dump truck ditempatkan tiga tangki sekaligus di dalam baknya sehingga keseluruhan harga mencapai Rp450.000.

Tingginya harga air bersih ini bukan saja memberatkan warga biasa tetapi juga pegawai negeri sipil (PNS).

Untuk mendapatkan air yang layak dikonsumsi, warga maupun PNS menjahit karung dan mengisi jerigen pada dua sisi, kemudian mencari sumber air dengan jarak tempuh yang sangat jauh seperti ke Desa Kaiwatu sejauh 7 kilometer.

"Kami juga merasa bingung dengan kebijakan pemerintah provinsi dan kabupaten yang sudah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk membangun fasilitas air bersih, tapi nyatanya sampai sekarang tidak optimal," katanya.

Menurut Olaf, pengerjaan proyek air bersih itu amburadul, padahal anggaran Pemprov Maluku maupun Pemkab MBD yang digunakan sudah mencapai lebih dari Rp10 miliar.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013