Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara menyebut, investasi di Malut tumbuh pada triwulan II 2024 nilai realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 1,7 juta dollar Amerika setara 27,7 triliun dengan persentase mencapai 12,4 persen.


"Nilai tersebut tumbuh 2,85 persen secara tahunan (year on year)", kata Plh Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat dihubungi, Sabtu.

Dia mengatakan, BPS Malut mencatat, untuk kinerja perdagangan luar negeri melalui kegiatan ekspor maupun volume terus bertumbuh dengan nilai ekspor Malut tumbuh 28,23 persen secara tahunan dan volume tumbuh 23,60 persen secara tahunan.

Selanjutnya, dari sisi belanja sektor pemerintahan tercatat belanja pegawai tumbuh sebesar 26,9 persen secara tahunan.

Belanja barang dan jasa tumbuh 19,8 persen serta belanja modal APBN dan APBD tumbuh 38,2 persen secara tahunan.

Pada kegiatan pertambangan, feronikel mengalami pertumbuhan 5,52 persen secara quarter to quarter (q-to-q). Dan tumbuh 10,09 persen secara tahunan (y-on-y)

Berikutnya, MHP juga tumbuh sebesar 71,28 persen (q-to-q) dan 270,85 persen secara tahunan. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan yang sangat besar pada komoditas MHP ini.

"Ini terjadi karena smelter yang memproduksi MHP di Halmahera Tengah belum berproduksi pada triwulan yang sama tahun lalu", kata Nurhidayat.

Kemudian selain itu. terdapat juga nickelmatte yang tumbuh sebesar 145,60 persen (q-to-q), dan tumbuh 76,26 persen secara tahunan.

Selain catatan peristiwa tersebut, kata dia, BPS juga mencatat surplus neraca perdagangan di Provinsi Maluku utara secara berkelanjutan.

"Surplus terjadi karena nilai ekspor maupun volume ekspor itu lebih besar daripada impor, sehingga terjadilah surplus neraca perdagangan," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024