Ambon (Antara Maluku) - Danrem 151 Binaiya Kolonel Inf Wanti WF Mamahit menyatakan pihaknya sudah siap mengantisipasi dan mengamankan segala kemungkinan adanya kegiatan terorisme di Maluku.

"Seluruh jajaran Korem 151 Binaiya sudah siap mengantisipasi dan mengamankan wilayah Maluku dari kegiatan teroris baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi," kata Danrem Wanti Mamahit di Ambon, Selasa.

Dikatakannya, dalam upaya mengantisipasi kegiatan teroris di Maluku, TNI bersama Polri telah melakukan pengamanan kegiatan Natal dan Tahun Baru.

"Kita sudah membantu pengamanan menjelang Natal 25 Desember 2013 dan Tahun Baru 1 Januari 2014 dengan melibatkan seluruh aparat BKO TNI bersama aparat Polda Maluku," katanya.

Karena itu, Danrem meminta masyarakat Maluku agar lebih meningkatkan ketahanan dan pengawasan di wilayah masing-masing demi keamanan dan kenyamanan masyarakat sendiri.

"Kita mengimbau masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kegiatan teroris sehingga meminimalisir terjadinya konflik," ujar Wanti Mamahit.

Ia mengatakan, jajaran Korem 151 Binaiya sudah siap menghadapi kegiatan teroris yang mengganggu keamanan di daerah ini yang diperkuat oleh seluruh Kodim, Koramil maupun Babinsa.

"Di Maluku mempunyai riwayat kelompok teroris beberapa tahun yang lampau, makanya sekarang perlu diantisipasi agar tidak melakukan kegiatan mereka sehingga terjadi konflik," katanya.

Karena itu, menghadapi gerakan teroris Babinsa sebagai aparat TNI yang paling terdepan akan selalu membaur bersama dengan masyarakat terutama di desa-desa, dan setiap ada kegiatan sosial kemasyarakatan selalu berkomunikasi sehingga mendapatkan informasi terkait kondisi keamanan.

"Di setiap desa ada Babinsa, tetapi tidak semua desa ada aparat Babinsa karena kekurangan personil sehingga untuk satu personil Babinsa, dia bisa membawahi tiga desa, sehingga tugasnya lebih berat melakukan pembinaan maupun pendekatan kepada masyarakat," kata Danrem Wanti Mamahit.

Karena itu, seluruh komponen di daerah ini perlu waspada terhadap gerakan-gerakan yang mencurigakan karena masyarakat Maluku tidak mau terulang kembali terjadi konflik.

"Kalau konflik terjadi maka Maluku mundur lagi, tetapi kita bersyukur sekarang kondisi daerah ini sudah lebih maju dibandingkan pada saat terjadi konflik," ujarnya.

Danrem juga mengakui bahwa memang di Maluku saat ini masih ada terjadi konflik antarnegeri terkait masalah wilayah perbatasan dan masalah lain yang belum diselesaikan secara baik.

"TNI ikut berupaya untuk menyelesaikan konflik antarnegeri atau atau antardesa tersebut sehingga mengarah pada proses perdamaian," katanya.

Ia mengatakan sudah ada negeri yang melakukan proses perdamaian yakni Negeri Portho dan Negeri Haria, Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Kedua Negeri ini sudah melakukan penandatanganan prasasti perdamaian.

Sedangkan dua negeri lainnya yakni Sekarang Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah sementara dalam proses mencari jalan perdamaian.

"Konflik antarnegeri yang terjadi selama ini tidak membawa keuntungan bagi masyarakat kedua negeri tersebut tapi membawa merugikan sehingga perlu difasilitasi dan TNI siap memfasilitasi untuk mendamaikan kedua negeri yang belum berdamai," kata Danrem Wanti Mamahit.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014