Ambon (Antara Maluku) - Orang Maluku dan Suku Maori di Selandia Baru bersaudara, kata Arkeolog Balai Arkeologi Ambon, Marlon Ririmase, di Ambon, Senin.

"Kalau dilihat dari peta sebaran linguistik, memang ada kemungkinan kalau orang Maluku dan Maori memiliki hubungan saudara," katanya

Menurut Marlon, adanya hubungan kekerabatan antara masyarakat tradisional Maluku dan Suku Maori dapat terlihat dari bahasa tradisional keduanya yang hampir mirip, selain itu juga budaya dan adat istiadat pun hampir serupa.

"Budayanya hampir mirip, bisa terlihat dari misalnya tradisi tato, rumah pangggung dan potong kepala untuk acara adat," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam peta sebaran bahasa, proses migrasi awal manusia Austronesia ke Indonesia dimulai dari Taiwan menuju Filipina, Sulawesi Utara, kemudian ke Maluku hingga daerah-daerah pasifik lainnya, termasuk Selandia Baru.

Dibandingkan dengan Selandia Baru, pengaruh Austronesia masuk lebih awal di Maluku yakni 1.200 sebelum Masehi, sedangkan Maori baru pada 800 Masehi.

"Jejak sejarah penutur bahasa Austronesia dimulai dari Taiwan lalu ke Maluku dan Selandia Baru juga, inilah yang memungkinkan kenapa bahasa tradisional Maluku dan Maori memiliki kesamaan," katanya.

Marlon menjelaskan, sejauh ini penemuan jejak budaya neolitik yang identik dengan proses migrasi penutur bahasa Austronesia untuk wilayah Maluku, yang paling kuat berada di Pulau Ay, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Pada 1998 ditemukan fragmen tembikar poles merah dan obsidian khas dengan budaya neolitikum di daerah tersebut.

"Dari penanggalan tembikar itu berasal dari 3.200 tahun lalu," ujarnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014