Ambon (Antara Maluku) - Peserta Konvensi Partai Demokrat, Ali Masykur Musa yakin bisa lolos menjadi capres dari partai tersebut.
"Saya yakin bisa menjadi capres jadi dari Demokrat," kata Ali Masykur Musa ketika ditemui saat Silaturahmi Keluarga Besar Nahdatul Ulama (NU) Maluku di Ambon, Minggu.
Ali yang juga Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) mengatakan keyakinan dirinya itu dilandasi oleh kekinian Indonesia, di mana saat ini rakyat Indonesia sedang membutuhkan figur yang plural.
Figur tersebut, katanya, menjunjung tinggi toleransi dan mampu mendamaikan konflik yang marak terjadi, seperti ditunjukkan Presiden Indonesia periode 1999 - 2001 Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur.
Sebagai anak didik dari Gus Dur, dan juga pernah menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ali merasa dirinya memiliki keteladanan itu.
"Indonesia butuh figur seperti Gus Dur. Saya dibesarkan oleh Gus Dur dan saya kadernya pernah menjadi ketua Partai Kebangkitan Bangsa, insyaallah saya memiliki figurnya," katanya.
Lebih lanjut Ali mengatakan, keyakinannya juga dikarenakan rakyat Indonesia membutuhkan tokoh muda yang lebih segar dalam berpikir.
"Pemilih Indonesia banyaknya adalah anak muda, mereka butuh tokoh yang fresh, dan Saya anak muda," katanya.
Ali juga mengatakan dirinya masih punya banyak waktu untuk menaikkan elektabilitas sebagai capres partai demokrat.
"Masih ada waktu hingga Mei untuk menggenjot perubahan yang terjadi, pemilihan presiden (pilpres) tidak semata-mata bicara tentang partai tapi figur, dengan demikian saya yakin bisa menaikan elektabilitas itu," katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini dirinya telah mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi capres dari partai Demokrat.
"Saya diminta oleh Demokrat untuk jadi salah satu capres mereka, dan hingga kini saya sudah mendapat banyak dukungan, para kyai juga sudah merestui saya," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Saya yakin bisa menjadi capres jadi dari Demokrat," kata Ali Masykur Musa ketika ditemui saat Silaturahmi Keluarga Besar Nahdatul Ulama (NU) Maluku di Ambon, Minggu.
Ali yang juga Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) mengatakan keyakinan dirinya itu dilandasi oleh kekinian Indonesia, di mana saat ini rakyat Indonesia sedang membutuhkan figur yang plural.
Figur tersebut, katanya, menjunjung tinggi toleransi dan mampu mendamaikan konflik yang marak terjadi, seperti ditunjukkan Presiden Indonesia periode 1999 - 2001 Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur.
Sebagai anak didik dari Gus Dur, dan juga pernah menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ali merasa dirinya memiliki keteladanan itu.
"Indonesia butuh figur seperti Gus Dur. Saya dibesarkan oleh Gus Dur dan saya kadernya pernah menjadi ketua Partai Kebangkitan Bangsa, insyaallah saya memiliki figurnya," katanya.
Lebih lanjut Ali mengatakan, keyakinannya juga dikarenakan rakyat Indonesia membutuhkan tokoh muda yang lebih segar dalam berpikir.
"Pemilih Indonesia banyaknya adalah anak muda, mereka butuh tokoh yang fresh, dan Saya anak muda," katanya.
Ali juga mengatakan dirinya masih punya banyak waktu untuk menaikkan elektabilitas sebagai capres partai demokrat.
"Masih ada waktu hingga Mei untuk menggenjot perubahan yang terjadi, pemilihan presiden (pilpres) tidak semata-mata bicara tentang partai tapi figur, dengan demikian saya yakin bisa menaikan elektabilitas itu," katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini dirinya telah mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi capres dari partai Demokrat.
"Saya diminta oleh Demokrat untuk jadi salah satu capres mereka, dan hingga kini saya sudah mendapat banyak dukungan, para kyai juga sudah merestui saya," ucapnya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014