Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau kepada seluruh warga di Maluku Utara (Malut) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
"Kami harapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Malut dan waspada adanya dampak fenomena la nina mengakibatkan terjadinya hujan dengan tidak menentu mulai Oktober hingga Desember 2024," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin di Ternate, Kamis.
Sakimin menjelaskan, dampak itu la nina juga dapat berpotensi terjadinya longsor hingga gelombang laut akibat adanya angin kencang di wilayah Malut.
Dia mengatakan, saat ini terpantau adanya pola konvergensi di wilayah kabupaten/kota di Malut yang dapat memicu pertumbuhan awan awan konvektif.
Umumnya, kondisi cuaca di Malut selama periode 10 - 16 Oktober 2024 adalah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan-lebat secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari.
Oleh karena itu, waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi seperti Angin Kencang di wilayah Malut dalam satu minggu kedepan.
Dirinya merinci, kondisi cuaca selama periode 10 - 16 Oktober 2024 mulai 10 - 11 Oktober 2024 potensi Hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Taliabu, Kepulauan Sula dan sekitarnya.
Kemudian untuk 12-13 Oktober 2024 adanya potensi hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.
Sedangkan, 14 hingga 16 Oktober 2024 potensi Hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu, dan sekitarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Kami harapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Malut dan waspada adanya dampak fenomena la nina mengakibatkan terjadinya hujan dengan tidak menentu mulai Oktober hingga Desember 2024," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin di Ternate, Kamis.
Sakimin menjelaskan, dampak itu la nina juga dapat berpotensi terjadinya longsor hingga gelombang laut akibat adanya angin kencang di wilayah Malut.
Dia mengatakan, saat ini terpantau adanya pola konvergensi di wilayah kabupaten/kota di Malut yang dapat memicu pertumbuhan awan awan konvektif.
Umumnya, kondisi cuaca di Malut selama periode 10 - 16 Oktober 2024 adalah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan-lebat secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari.
Oleh karena itu, waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi seperti Angin Kencang di wilayah Malut dalam satu minggu kedepan.
Dirinya merinci, kondisi cuaca selama periode 10 - 16 Oktober 2024 mulai 10 - 11 Oktober 2024 potensi Hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Taliabu, Kepulauan Sula dan sekitarnya.
Kemudian untuk 12-13 Oktober 2024 adanya potensi hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.
Sedangkan, 14 hingga 16 Oktober 2024 potensi Hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu, dan sekitarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024