Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan, daerahnya hingga kini masih rentan provokasi yang dapat memicu terjadinya bentrokan antarnegeri atau desa maupun kelompok.

"Kondisi ini mengakibatkan citra Maluku yang aman masih dipertanyakan," katanya dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda setempat, Ros Far Far saat membuka Rakor Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kabupaten/Kota se- Maluku, di Ambon, Selasa.

Data yang dihimpun Badan Kesbangpol Maluku, tercatat konflik terjadi sejak Januari - pertengahan Maret 2014 sebanyak 17 peristiwa.

Padahal, kehidupan harmonis merupakan prasyarat untuk pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial.

Karena itu, harus segera kita analisa penyebab dan upaya pemecahannya, mengingat pelaksaaan pemilihan legislatif (Pileg) maupun presiden (Pilpres) semakin dekat tenggat waktunya.

"Pileg maupun Pilpres membutuhkan kondisi wilayah yang aman, tenteram dan damai," ujar Gubernur.

Dengan demikian, dia mengharapkan melalui Rakor Kominda hendaknya berbagai langkah penanganan konflik harus dirumuskan sehingga peristiwanya tidak meluas.

"Jadi langkah strategi harus didesain sejak pra - saat - pascakonflik sebagai upaya penciptaan suasana yang aman, tenteram, tertib, damai dan sejahtera," tegasnya.

Dia juga menginginkan terjalin koordinasi yang baik di antara komunitas intelijen di berbagai tingkatan dengan perlunya dukungan dari pimpinan di pemerintahan daerah, TNI, Polri maupun komponen pendukung lainnya.

"Tujuannya adalah mensinergiskan tugas dan fungsi sehingga mampu mendeteksi sejak dini potensi kerawanan sebelum terjadi konflik," kata Gubernur.

Ia menambahkan, Kominda memiliki peranan dan fungsi yang strategis dalam memelihara stabilitas keamanan.

"Makanya, perlu kerja keras yang ikhlas demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Maluku dengan dampaknya meluas untuk tanah air tercinta," ujar Gubernur.

Rakor Kominda Kabupaten/ Kota se - Maluku yang digelar sehari bertujuan mensinergiskan visi dan missi kesatuan maupun kegiatan intel di daerah ini.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014