Balai Taman Nasional Manusela menggelar sosialisasi aplikasi surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) melalui sistem daring bagi komunitas pecinta alam, kelompok masyarakat serta pengunjung taman nasional.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi Simaksi sebagai alat untuk mempermudah proses perizinan dan manajemen kunjungan ke taman nasional,” kata Kepala Balai TN Manusela Abdul Azis Bakry, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, penerapan aplikasi Simaksi ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pengganti Peraturan Pemerintah RI No 12 Tahun 2014 tentang jenis dan tarif atas penerimaan negara bukan pajak yg berlaku pada Kementerian Kehutanan.
“Dengan aplikasi ini, kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kunjungan serta mempermudah masyarakat untuk berinteraksi dengan taman nasional," ujarnya.
Aplikasi Simaksi daring memungkinkan pengguna untuk mendaftar secara online atau daring, mendapatkan informasi terkait kunjungan, serta melaporkan aktivitas di dalam kawasan taman nasional.
Azis menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan dan tanggung jawab bersama terhadap kawasan konservasi.
Dalam sesi sosialisasi, peserta diajarkan cara mengakses dan menggunakan aplikasi Simaksi, serta manfaat yang bisa diperoleh, seperti akses informasi terbaru mengenai kondisi jalur pendakian dan kegiatan konservasi.
Melalui sosialisasi ini, Balai TN Manusela berharap dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan taman nasional dan mempromosikan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam.
Melalui upaya ini, diharapkan pengelolaan kawasan konservasi dapat lebih efektif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Balai TN Manusela mencatat total masyarakat yang berkegiatan di Kawasan Konservasi Gunung Binaiya pada Januari hingga Juni 2024 sebanyak 250 orang, dengan nominal anggaran Simaksi sebesar Rp23,7 juta.
Sementara pada 2023, total pendaki sebanyak 455 orang, dengan total anggaran Simaksi sebesar Rp63,5 juta.
“Semoga dengan adanya sistem daring pengurusan Simaksi, ke depannya pengunjung semakin meningkat, agar berdampak positif juga bagi masyarakat sekitar Gunung Binaiya,” ucap Azis.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024