Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menilai perlunya menggratiskan pemanfaatan fasilitas olahraga milik pemerintah provinsi (Pemprov) dalam rangka pembinaan dan peningkatan prestasi atlet di daerah ini.
"Saya telah arahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis agar tidak lagi memungut biaya bila ada kebutuhan pembinaan atlet yang memanfaatkan fasilitas olahraga milik Pemprov Maluku," katanya, di Ambon, Kamis.
Dia merujuk fasilitas olahraga milik Pemprov Maluku antara lain wisma atlet, GOR Mandala Remaja dan Sporthall di Karang Panjang, Kota Ambon.
"Biasanya bila pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga memanfaatkan fasilitas tersebut dipungut biaya dengan mekanisme administrasi yang cukup merepotkan sehingga saatnya harus digratiskan karena itu demi nama Maluku melalui pembinaan untuk meningkatkan prestasi atlet," ujar Said.
Alasan dipungut biaya untuk pemeliharaan fasilitas olahraga itu nantinya dialokasikan melalui APBD Maluku setiap tahun.
"Saya dan Wagub, Zeth Sahuburua setelah dilantik pada 10 Maret 2014 memandang perlu ada terobosan untuk peningkatkan prestasi cabang - cabang olahraga, makanya salah satunya adalah menggratiskan pemanfaatan fasilitas olahraga," tegasnya.
Said yang juga Ketua Pengprov FORKI Maluku itu memandang perlu meningkatkan prestasi cabang olahraga agar bisa bersaing dengan daerah lain di berbagai kegiatan nasional.
"Maluku bisa mencetak atlet berlaga di berbagai kegiatan Internasional bila pembinaan dan peningkatan prestasinya difasilitasi Pemprov setempat," ujarnya.
Karena itu, melalui KONI dengan perpanjangan tangan masing - masing Pengprov didorong mengoptimalkan pembinaan prestasi atlet agar Maluku yang terkenal sebagai "gudang" pembinaan olahragawan nasional dan mampu berprestasi di berbagai kegiatan regional maupun internasional itu kembali menorehkan hasil.
"Kami harus kembali menelorkan juara dunia seperti Elias Pical di cabang olahraga tinju dan Taslim Aziz (silat) dengan meningkatkan pembinaan karena memiliki potensi atlet yang motivasinya olahraga relatif tinggi," kata Said Assagaff.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Saya telah arahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis agar tidak lagi memungut biaya bila ada kebutuhan pembinaan atlet yang memanfaatkan fasilitas olahraga milik Pemprov Maluku," katanya, di Ambon, Kamis.
Dia merujuk fasilitas olahraga milik Pemprov Maluku antara lain wisma atlet, GOR Mandala Remaja dan Sporthall di Karang Panjang, Kota Ambon.
"Biasanya bila pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga memanfaatkan fasilitas tersebut dipungut biaya dengan mekanisme administrasi yang cukup merepotkan sehingga saatnya harus digratiskan karena itu demi nama Maluku melalui pembinaan untuk meningkatkan prestasi atlet," ujar Said.
Alasan dipungut biaya untuk pemeliharaan fasilitas olahraga itu nantinya dialokasikan melalui APBD Maluku setiap tahun.
"Saya dan Wagub, Zeth Sahuburua setelah dilantik pada 10 Maret 2014 memandang perlu ada terobosan untuk peningkatkan prestasi cabang - cabang olahraga, makanya salah satunya adalah menggratiskan pemanfaatan fasilitas olahraga," tegasnya.
Said yang juga Ketua Pengprov FORKI Maluku itu memandang perlu meningkatkan prestasi cabang olahraga agar bisa bersaing dengan daerah lain di berbagai kegiatan nasional.
"Maluku bisa mencetak atlet berlaga di berbagai kegiatan Internasional bila pembinaan dan peningkatan prestasinya difasilitasi Pemprov setempat," ujarnya.
Karena itu, melalui KONI dengan perpanjangan tangan masing - masing Pengprov didorong mengoptimalkan pembinaan prestasi atlet agar Maluku yang terkenal sebagai "gudang" pembinaan olahragawan nasional dan mampu berprestasi di berbagai kegiatan regional maupun internasional itu kembali menorehkan hasil.
"Kami harus kembali menelorkan juara dunia seperti Elias Pical di cabang olahraga tinju dan Taslim Aziz (silat) dengan meningkatkan pembinaan karena memiliki potensi atlet yang motivasinya olahraga relatif tinggi," kata Said Assagaff.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014