Ternate (Antara Maluku) - Pengamat pertanian dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Suratman Sujud mengatakan, Maluku Utara sebaiknya fokus mengembangkan komoditas unggulan, terutama yang selama ini menjadi sumber penghasilan tani dan dikenal di luar Malut.

"Minimal ada tiga jenis komoditas unggulan di Malut yang harus difokuskan pengembangannya yakni cengkeh, pala dan kelapa. Malut sejak zaman dulu dikenal atas ketiga komoditas ini dan sebagian besar petani di daerah ini mengembangkannya," katanya di Ternate, Senin.

Menurut dia, kalau Malut fokus mengembangkan komoditas unggulan tersebut maka program yang tekait dengan pengembangannya akan lebih terarah, selain itu dukungan kebijakan dari pemda dan pendanaan melalui APBD akan lebih memadai.

Petani pun, kata Suratman, akan lebih bergairah untuk menanggani tanamannya karena melihat adanya dukungan penuh dari pemda, begitu pula kalangan dunia usaha dan perbankan akan aktif ambil bagian dalam berbagai hal terkait komoditas tersebut.

"Pola seperti ini telah dilakukan oleh Gorontalo. Daerah itu fokus mengembangkan komoditas unggulan jagung dan hasilnya daerah itu dikenal menjadi daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia, bahkan produksnya sudah sampai diekspor ke mancanegara," katanya.

Menurut dia, pemda di Malut selama ini sebenarnya sudah menunjukan komitmennya untuk fokus mengembangkan komuditas unggulan tersebut, tetapi terkesan hanya sebatas slogan dan konsep di atas kertas, karena kurang disertai dengan implentasi di lapangan.

Bahkan pada beberapa kabupaten ada kesan untuk mengabaikan komuditas unggulan tersebut dan lebih memberi perhatian serius pada sektor pertambangan, padahal sebagian masyarakat setempat menggantungkan hidup dari hasil komuditas itu, ujarnya.

Ia manambahkan, fokus pengembangan komuditas unggulan di Malut jangan hanya diarahkan pada perluasan area dan peningkatan produksi, tetapi harus disertai pula dengan langkah konkret dari pemda jika harga komoditas unggulan itu jatuh, misalnya dengan cara mengalokasikan dana APBD untuk menampung produksi sesuai dengan harga standar.

Selain itu, pemda juga harus mengupayakan pembangunan industri pengolahannya di Malut agar ketiga dipasarkan ke luar Malut memiliki nilai tambah yang lebih tinggi serta mendorong tumbuhnya berbagai aktivitas ekonomi lainnya dari keberadaan industri itu, katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014