Ternate (Antara Maluku) - Kementerian Perhubungan berupaya mengembangkan pelabuhan Bastiong Ternate, Maluku Utara, menjadi pelabuhan feri percontohan, baik dari segi pengelolaan maupun infrastruktur untuk pelabuhan serupa di wilayah Indonesia Timur.
"Terkait dengan upaya tersebut, Kementerian Perhubungan dalam beberapa tahun terakhir terus mengalokasikan anggaran melalui APBN untuk pembangunan berbagai sarana dan prasarasana penunjang di pelabuhan feri Bastiong Ternate," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Malut Taufik Madjid di Ternate, Rabu.
Pada 2013 misalnya, Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran untuk penambahan dermaga di pelabuhan feri Bastiong, dari satu dermaga menjadi dua dermaga serta pembangunan perkantoran dan ruang tunggu penumpang.
Pada 2014 ini Kementerian Perhubungan mengucurkan lagi anggaran APBN sebesar Rp50 miliar untuk perluasan tempat parkir kendaraan dengan cara mereklamasi pantai di sisi kiri dermaga.
Perluasan tempat parkir di pelabuhan feri Bastiong sudah diprogramkan sejak dua tahun terakhir, karena jumlah kendaraan roda empat maupun roda dua yang memanfaatkan jasa pelabuhan feri untuk tujuan Sofifi, Pulau Halmahera dan Rum, Pulau Tidore semakin banyak.
Menurut Taufik, pelabuhan feri Bastiong memiliki peran sangat strategis, karena menjadi satu-satunya jalur yang bisa digunakan untuk pengangkutan kendaraan dari Ternate ke Pulau Halmahera dan Pulau Tidore, termasuk di sejumlah pulau lainnya di provinsi ini.
Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi dan Informasi Malut terus mengupayakan penambahan kapal feri yang melayani rute pelabuhan feri Bastiong dengan berbagai pulau lainnya di Malut untuk melancarkan arus pengangkutan barang dan penumpang.
Ia menambahkan pembangunan pelabuhan feri di berbagai pulau di Malut terus dilakukan karena Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Malut telah menargetkan seluruh pulau dan daerah pesisir yang menjadi sentra ekonomi di daerah ini dapat dilayani dengan jasa kapal feri.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Terkait dengan upaya tersebut, Kementerian Perhubungan dalam beberapa tahun terakhir terus mengalokasikan anggaran melalui APBN untuk pembangunan berbagai sarana dan prasarasana penunjang di pelabuhan feri Bastiong Ternate," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Malut Taufik Madjid di Ternate, Rabu.
Pada 2013 misalnya, Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran untuk penambahan dermaga di pelabuhan feri Bastiong, dari satu dermaga menjadi dua dermaga serta pembangunan perkantoran dan ruang tunggu penumpang.
Pada 2014 ini Kementerian Perhubungan mengucurkan lagi anggaran APBN sebesar Rp50 miliar untuk perluasan tempat parkir kendaraan dengan cara mereklamasi pantai di sisi kiri dermaga.
Perluasan tempat parkir di pelabuhan feri Bastiong sudah diprogramkan sejak dua tahun terakhir, karena jumlah kendaraan roda empat maupun roda dua yang memanfaatkan jasa pelabuhan feri untuk tujuan Sofifi, Pulau Halmahera dan Rum, Pulau Tidore semakin banyak.
Menurut Taufik, pelabuhan feri Bastiong memiliki peran sangat strategis, karena menjadi satu-satunya jalur yang bisa digunakan untuk pengangkutan kendaraan dari Ternate ke Pulau Halmahera dan Pulau Tidore, termasuk di sejumlah pulau lainnya di provinsi ini.
Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi dan Informasi Malut terus mengupayakan penambahan kapal feri yang melayani rute pelabuhan feri Bastiong dengan berbagai pulau lainnya di Malut untuk melancarkan arus pengangkutan barang dan penumpang.
Ia menambahkan pembangunan pelabuhan feri di berbagai pulau di Malut terus dilakukan karena Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Malut telah menargetkan seluruh pulau dan daerah pesisir yang menjadi sentra ekonomi di daerah ini dapat dilayani dengan jasa kapal feri.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014