Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengimbau para pimpinan umat beragama di daerah ini agar mengarahkan masing-masing warganya memelihara stabilitas keamanan menjelang - puncak dan pascapenetapan Presiden-Wapres oleh KPU Pusat pada 22 Juli 2014.
"Kita telah melalui Pilpres pada 9 Juli 2014 dengan aman, makanya menjelang-puncak dan paska pengumuman pemenangnya harus juga berperanserta memelihara stabilitas keamanan di Maluku," kata Gubernur, di Ambon, Minggu.
Imbauan tersebut meminta para pimpinan umat memberikan pengertian kepada masing - masing warganya agar tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan.
Manfaatkan kegiatan shalat tarawih maupun safari Ramadhan 1435 Hijriah untuk memberikan imbauan kepada umat Islam.
Sedangkan umat Kristen, baik Protestan maupun Katholik manfaatkan kegiatan - kegiatan ibadah maupun warta jemaat.
Begitu pun, umat Hindu dan Budha dengan harapan jalinan keharmonisan antarumat beragama dicerminkan.
"Pastinya bila mencurigakan oknum tertentu yang kehadirannya di permukiman maupun melakukan upaya provokasi, maka segera laporkan ke aparat keamanan untuk ditindak sesuai ketentuan perundang - undangan," kata Gubernur.
Dia juga mengajak masing - masing tim sukses pasangan Capres dan Cawapres Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK menghargai hasil rekapitulasi rapat pleno terbuka KPU Maluku di Ambon pada 19 Juli 2014.
"Pemenang di Maluku telah ditetapkan, selanjutnya direkapitulasi tingkat nasional sehingga bila ada pelanggaran dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) maupun Dewan Kehormatan Penyelnggara Pemilu (DKPP), makanya jangan melakukan hal - hal yang kemungkinan mengganggu stabilitas keamanan," tegas Gubernur.
Pilpres di Maluku ternyata pasangan Jokowi - JK meraih 443.040 suara atau 50,52 persen dan unggul atas Prabowo - Hatta yang memperoleh 433.981 suara atau 49,48 persen.
Pilpres di Maluku, daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.216.296 pemilih yang tersebar di sembilan Kabupaten dan dua Kota dengan 3.250 TPS.
Sedangkan DPT Pileg pada 9 April 2014 sebanyak 1.181.065 pemilih tersebar di 3.805 TPS.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Kita telah melalui Pilpres pada 9 Juli 2014 dengan aman, makanya menjelang-puncak dan paska pengumuman pemenangnya harus juga berperanserta memelihara stabilitas keamanan di Maluku," kata Gubernur, di Ambon, Minggu.
Imbauan tersebut meminta para pimpinan umat memberikan pengertian kepada masing - masing warganya agar tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan.
Manfaatkan kegiatan shalat tarawih maupun safari Ramadhan 1435 Hijriah untuk memberikan imbauan kepada umat Islam.
Sedangkan umat Kristen, baik Protestan maupun Katholik manfaatkan kegiatan - kegiatan ibadah maupun warta jemaat.
Begitu pun, umat Hindu dan Budha dengan harapan jalinan keharmonisan antarumat beragama dicerminkan.
"Pastinya bila mencurigakan oknum tertentu yang kehadirannya di permukiman maupun melakukan upaya provokasi, maka segera laporkan ke aparat keamanan untuk ditindak sesuai ketentuan perundang - undangan," kata Gubernur.
Dia juga mengajak masing - masing tim sukses pasangan Capres dan Cawapres Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK menghargai hasil rekapitulasi rapat pleno terbuka KPU Maluku di Ambon pada 19 Juli 2014.
"Pemenang di Maluku telah ditetapkan, selanjutnya direkapitulasi tingkat nasional sehingga bila ada pelanggaran dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) maupun Dewan Kehormatan Penyelnggara Pemilu (DKPP), makanya jangan melakukan hal - hal yang kemungkinan mengganggu stabilitas keamanan," tegas Gubernur.
Pilpres di Maluku ternyata pasangan Jokowi - JK meraih 443.040 suara atau 50,52 persen dan unggul atas Prabowo - Hatta yang memperoleh 433.981 suara atau 49,48 persen.
Pilpres di Maluku, daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.216.296 pemilih yang tersebar di sembilan Kabupaten dan dua Kota dengan 3.250 TPS.
Sedangkan DPT Pileg pada 9 April 2014 sebanyak 1.181.065 pemilih tersebar di 3.805 TPS.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014