Ambon (Antara Maluku) - Bentrokan antarwarga Negeri (Desa) Seith dan Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah (Malteng) pada Kamis (31/7) sore, yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda dipicu minuman keras (miras).

"Masalah pokok terjadinya bentrokan tersebut akibat mengkonsumsi miras," kata Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, di Ambon, Jumat.

Menurut Abua, bentrokan berawal dari warga yang mabuk dan melakukan tindak kekerasan sehingga menimbulkan korban, selanjutnya warga masyarakat yang tidak terima menjadi marah dan terjadilah bentrokan antarnegeri.

"Langkah yang akan kami lakukan ke depan adalah membuat peraturan daerah (Perda) tentang larangan konsumsi miras," ujarnya.

Tetapi sebelum Perda di tingkat kabupaten dibuat, lanjut Abua, maka di tingkat negeri/desa dibuat peraturan negeri/peraturan desa (Pernig/Perdes) tentang larangan yang sama.

"Dalam rapat forum pimpinan daerah (Forpimda) kabupaten Malteng hal ini sudah disepakti. Di dalam perdes setiap negeri/desa dilarang menjual atau memproduksi miras," ujar Abua Tusikal.

Disinggung langkah pemerintah kabupaten saat ini untuk segera menghentikan bentrokan antarnegeri, menurut Abua Tuasikal, pihaknya merespon positif penanganan yang telah dilakukan oleh aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk menghentikan pertikaian.

"Insyah Allah kami memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan aparat TNI, karena segera mengambil langkah-langkah penyelesaian masalah dengan menurunkan personel ke lokasi pertikaian dan sekaligus mengajak masyarakat kedua negeri tersebut menghentikan pertikaian dan duduk bersama untuk berdamai," katanya.

Abua Tuasikal menjelaskan, warga masyarakat Dusun Nahait yang menjadi korban rumah terbakar sudah dievakuasi ke Negeri Seith.

Sesuai data yang dilapaorkan bahwa rumah yang terbakar dalam konflik itu berjumlah 27 rumah, dari jumlah itu 20 rumah di Negeri Seith dan 7 rumah di Negeri Lima.

Sedangkan korban yang meninggal dunia di Negeri Lima, dua orang yakni Hi. Muhamad Seli, Kaimudin Soulisa dan Yulit Suneth serta luka Muhamad Azis Heluth (39) dan Yulin Uweng (24).

Warga Negeri Seith yang meninggal satu orang yakni Said Mony (38) sedangkan yang terluka sebanyak empat orang yakni Benyamin Mahu (45), Walid Moni, Damra Nukuhehe dan Harli Hataul.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014