Ambon (Antara Maluku) - Wakil Penerangan Kodam XVI/Pattimura Letkol Inf. Setia Jiwa menyatakan, prajurit TNI di wilayah perbatasan antarnegara selain melaksanakan tugas pokok menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga melaksanakan misi kemanusiaan.

"Tugas pokok prajurit TNI di wilayah perbatasan adalah menjaga keamanan dan keutuhan NKRI tetapi mereka juga melaksanakan misi kemanusiaan yaitu membantu masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pembinaan generasi pemuda," kata Letkol Setia, di Ambon, Rabu.

Menurut dia, pasukan TNI yang ditugaskan di daerah terpencil, terdepan dan terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste dan Australia, dibekali dengan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, bela negara dan lain-lain.

Di samping mengamankan wilayah perbatasan dari ancaman dan gangguan stabilitas keamanan dari luar negeri, mereka juga mengawasi wilayah perairan di perbatasan yang memungkinkan terjadinya penyelundupan barang haram dan praktek ilegal fishing oleh kapal-kapal asing.

"Saya kira itulah tugas pokok prajurit TNI di wilayah perbatasan, tetapi selain itu mereka juga mengawasi pergerakan masyarakat kita, karena seringkali daerah-daerah terpencil dimanfaatkan untuk pencurian ikan dengan menggunakan bom potasium sehingga semua jenis ikan bernilai tinggi dan terumbu karang tempat berlindungnya ikan-ikan tersebut mati," ungkap Letkol Setia.

Ia menambahkan, prajurit TNI di wilayah perbatasan juga mengemban tugas pembinaan teritorial kepada masyarakat di sekitar pos tugasnya, seperti melakukan kegiatan karya bhakti setiap hari Jumat dan Minggu, bersama-sama dengan masyarakat setempat membersihkan kampung dan fasilitas umum.

"Prajurit TNI bekerja gotong royang bersama masyarakat setempat untuk membersihkan kampung dan fasilitas umum, mengantisipasi serta menghindari terjadinya berbagai macam penyakit yang menganggu kesehatan. Ini juga salah satu cara untuk membiasakan masyarakat hidup bersih dan sehat," katanya.

Di luar itu, pasukan TNI yang akan bertugas di wilayah perbatasan selalu dipersiapkan secara khusus baik untuk mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan guru maupun untuk melayani pengobatan kepada masyarakat yang juga kekurangan tenaga medis.

Setiap prajurit yang ditugaskan untuk menangani masalah pendidikan harus siap mengajar di sekolah-sekolah, TK, SD dan SMP, walaupun tidak secara reguler tetapi bekerja sama dengan para guru setempat.

"Begitu juga untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat bekerja sama dengan petugas Puskesmas atau Kepala Desa untuk mengumpulkan mayarakat melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan," kata Letkol Setia.

Kemudian, lanjutnya, ada juga prajurit yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan iman masyarakat bagi umat Islam melalui ceramah di Masjid dan pendalaman dan penyegaran iman bagi umat Kristen di Gereja, dan pembinaan mental generasi muda, terutama menyangkut pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan pemahaman terhadap semangat nasionilisme.

"Masyarakat di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan terdepan harus mengetahui lagu-lagu kebangsaan, lambang negara, dasar negara, semboyan negara. Jangan sampai tidak tahu sama sekali hanya karena mereka tinggal daerah terpencil, dan yang lebih penting adalah semangat nasionilisme yaitu cinta tanah air," katanya.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014