Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, bekerja sama dengan PT Pertamina Cabang Dobo melaksanakan operasi pasar minyak tanah karena kebutuhan nelayan untuk operasional armada relatif tinggi sehubungan masa panen telur ikan terbang.

"Kebutuhan minyak tanah oleh nelayan relatif tinggi karena dimanfaatkan untuk memanen telur ikan terbang sehingga ditempuh operasi pasar (OP) sehingga terjamin stok jenis BBM tersebut," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Aru Ruddy Siwabessy saat dihubungi dari Ambon, Kamis.

OP tidak berarti terjadi kelangkaan minyak tanah di Kepulauan Aru, namun, menjamin stok dan mengantisipasi kemungkinan adanya spekulasi harga yang bisa meresahkan masyarakat.

"Jadi langkah ini sebagai tanggung jawab pemerintah dalam menjamin kebutuhan masyarakat yang strategis dalam mendukung usaha masyarakat untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya.

Dia mengemukakan kebutuhan BBM para nelayan disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang dioperasikan di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.

Sering juga mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Dobo dengan mengantongi surat resmi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Aru.

"Pertimbangannya potensi ikan di Laut Aru maupun Laut Arafura melimpah sehingga kebutuhan BBM, terutama jenis minyak tanah dan solar relatif tinggi," kata Ruddy.

Hanya saja, dia tidak merinci kebutuhan minyak tanah maupun solar, terutama saat musim panen telur ikan terbang (Hirundichtys Oxycephalus) maupun lebih dari 80.000 jiwa penduduk Kepulauan Aru.

Telur ikan terbang miliki nilai gizi tinggi dan biasanya dijual di pasaran lokal maupun antarpulau.

Telur ikan terbang mengandung karagenan yang juga banyak di terkandung dalam rumput laut. Telur ikan yang besar memiliki potensi memproduksi protein rekombinan dalam jumlah banyak.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014