Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff prihatin melihat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 15 mega watt (MW) di desa Waai, pulau Ambon terbengkalai.

"Prihatin karena pembangunannya dijadwalkan rampung tahun 2012, sejak pemasangan tiang pancang pertama pada 19 Agustus 2010," katanya ketika dikonfirmasi, Jumat.

Gubernur mengemukakan, terbengkalainya pembangunan PLTU tersebut karena kontraktor pelaksana tidak bertanggung jawab.

"Saya dengar kontraktornya telah kabur sehingga belum jelas pembangunan lanjutannya kapan lagi direalisasikan," ujarnya.

Karena itu, PT. PLN(Persero) perlu menyikapi tidak bertanggung jawabnya kontraktor pelaksana agar pembangunan PLTU tersebut kembali dilanjutkan karena strategis untuk mensuplai energi listrik di Kota Ambon dan sebagian wilayah Kabupaten Maluku Tengah.

"Khan PLTU itu dibangun untuk mengatasi kelangkaan energi listrik di Kota Ambon dan sebagian besar wilayah di Kabupaten Mauku Tengah karena mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), baik di Hatiwe Kecil maupun Poka, Kota Ambon telah berusia tua sehingga sering mengalami gangguannya," kata Gubernur.

Ketersediaan energi listrik menjadi salah satu persyaratan investor berminat menanamkan modalnya di Maluku, makanya PLTU di Waai strategis bila rampung pembangunannya dan dioperasikan.

"Investor mempertimbangkan biaya tinggi bila mengoperasikan listrik sehingga butuh pelayanan PT.PLN (Persero), makanya PLTU merupakan alternatif menjamin ketersediaan kapasitas dan mengurangi beban biaya tinggi," ujar Gubernur.

Pembangunan PLTU di Waai merupakan bagian dari proyek 10.000 MW untuk memperkuat pasokan listrik pada sistem Ambon yang meliputi wilayah Kota Ambon dan sebagian Kabupaten Malteng.

PLTU Maluku dibangun di atas lahan seluas 22,8 hektare yang lokasinya sekitar 34 km dari pusat Kota Ambon.

Pekerjaan proyek tersebut ditangani konsorsium yang merupakan gabungan beberapa perusahaan yaitu PT Sakti Mas Mulia, Wuhan Kaidi Electric Power Co.Ltd dan PT Hilmanindo Signintama. sedangkan konsultan supervisi engineering ditangani PT. Prima Layanan Nasional Engineering.

Proyek pembangunan PLTU Waai yang sebelumnya berada dalam kewenangan Unit Induk Proyek Pembangkit (UIPKit) SulMaPa (Sulawesi Maluku dan Papua), kini dikelola Unit Induk Proyek (UIP) 14.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014