Ternate (Antara Maluku) - Anggota DPD terpilih asal Maluku Utara periode 2014-2019, Mudaffar Sjah berjanji akan memperjuangkan peningkatan taraf ekonomi masyarakat untuk menekan angka kemiskinan, terutama daerah terpencil.

"Saya akan perjuangkan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan mencoba menawarkan program bagi para petani di daerah terpencil untuk bercocok tanam, terutama komoditas hasil bumi cengkeh, pala, dan kelapa," katanya di Ternate, Minggu.

Ia mengatakan, hasil bercocok tanam sangat dirasakan warga, terutama di Kabupaten Halmahera Barat, yakni membangkitkan kehidupan masyarakat dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Mudaffar yang juga Sultan Ternate mengakui selama ini, masyarakat Malut dikenal sebagai petani komoditas hasil bumi dan sudah banyak dijual ke berbagai kota besar di Indonesia.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar para petani terus menggiatkan bercocok tanam, karena satu-satunya upaya tersebut, bisa memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing.

Namun, sejumlah petani pala dan cengkeh di Jailolo mengeluhkan penurunan harga hasil bumi di Kota Ternate, karena buruknya infrastruktur dari Halmahera ke Kota Ternate, sehingga mempengaruhi pendapatannya.

Selain itu, untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, Mudaffar menyatakan, masalah infrastruktur jalan terutama di kawasan Pulau Halmahera juga menjadi prioritasnya untuk diperjuangkan di DPD nanti.

Ia mengatakan, saat berkunjung ke Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat misalnya, warga di desa itu meminta dirinya bisa mendorong pemkab setempat memperhatikan infrastruktur jalan di Desa Domato agar bisa dibenahi.

Menurut dia, saat bertemu warga, dirinya meminta agar masyarakat yang berprofesi sebagai petani kopra dan kelapa terus mengembangkan hasil pertanian tersebut.

Akan tetapi, dalam pertemuan itu, warga mengeluhkan belum tersedianya infrastruktur jalan yang memadai bagi petani saat memasarkan hasil pertaniannya baik ke Ternate maupun ke Jailolo.

Menurut Mudaffar, warga mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan menuju Jailolo-Sidangoli PP, sehingga transaksi ekonomi masyarakat terpengaruh.

Ia juga mengatakan, jika petani ingin memasarkan hasil pertanian ke Jailolo, maka harus menyewa truk atau ojek yang mahal.

Oleh karena itu, ia akan menyampaikan keluhan itu ke pemda setempat dan akan memperjuangkannya di DPD nanti.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014