Ambon Antara Maluku Perkembangan kambing, domba dan kerbau di Maluku Barat Daya (MBD), provinsi Maluku, cukup menggembirakan.

Karena itu Dinas Pertanian Provinsi Maluku terus melakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian setempat guna terus meningkatkan populasi plasma nutfah tersebut, kata Kasubdin Peternakan Dinas Pertanian Maluku Ahmad Atamimi di Ambon, Jumat.

Dia menjelaskan, sesuai data yang ada jumlah kerbau yang ada di Pulau Moa sebanyak 16.965 ekor, domba di Pulau Kisar 23.095 ekor dan kambing di Pulau Lakor 144.752 ekor.

Hanya saja perkembangan pemeliharaannya masih bersifat perorangan bukan dalam bentuk kelompok peternak, karena itu dalam waktu dekat akan dibentuk kelompok.

Dia menjelaskan, terkait dengan pembibitan plasma nutfah ini tidak ada yang didatangkan dari luar daerah sebab ketiga jenis ini merupakan asli lokal dengan mempertahankan kemurnian atau keaslian daerah.

"Kami sangat berhati-hati guna pengembangan ke depan, apalagi sudah ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian pada bulan Juni 2011 sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) Maluku," ujarnya.

Sekarang ini yang ditakutkan, kata dia, tingkat kematian yang disebabkan karena kekurangan pakan ternak di daerah itu dan juga perdagangan antar pulau yang tidak bisa dihindari.

Atamimi juga mengakui kalau sampai saat ini belum ada sistim pemasaran yang teratur, karena itu pemasarannya masih bersifat antarpulau bahkan antar provinsi," ujarnya.

Dia menambahkan, sesuai informasi yang didapat terkait dengan pemasaran seekor kambing biasanya dijual dengan harga berkisar antara Rp750.000 hingga Rp900.000/ekor tergantung besar kecilnya kambing.

"Kecuali pada hari-hari tertentu lebaran atau natal, apalagi pada hari raya kurban harga seekor kambing bisa mencapai Rp1.500.000 hingga Rp1.750.000/ekor, begitu juga kerbau bisa mencapai Rp5 juta/ekor," ujarnya.

Dengan demikian pemasaran plasma nutfah yang ada di MBD hingga kini belum ada pengawasan secara baik sebab pengembangannya memang masih perorangan.


Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014