Ambon (Antara Maluku) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar pameran dan hasil Lomba Cipta Seni Annak-Anak Nasional di Kota Ambon, Maluku, 21- 23 Oktober 2014.

"Kegiatan LCSAN ditampilkan pameran hasil karya seni dan lomba menggambar untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Ambon," kata Kasubdit Pengembangan Seni Rupa Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf Umi Chasanah di Ambon, Kamis.

Menurut dia, LCSAN di Kota Ambon diikuti 75 peserta dari tingkat SD dan SMP. Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 2006 dan diikuti para pelajar dari 33 provinsi di Indonesia.

"Pelaksanaan lomba ini sejak 2012 ditindaklanjuti dengan memamerkan karya rupa pemenang ke beberapa daerah, dan tahun ini merupakan ketiga kalinya dilaksanakan pameran," katanya.

Umi mengatakan, pameran LCSAN tahun 2014 materi yang dipamerkan selain karya rupa pemenang tahun 2012 dan 2013, dan lomba cipta seni pelajar (LCSPN), juga beberapa karya seni hasil reuni pemenang LCSPN 2014.

Karya rupa tersebut meliputi karya lukis, desain motif batik, batik, dan karya lukis topeng, payung dan lampion.

"Sementara sebagai materi pendukung adalah kain batik tulis yang merupakan implementasi kretaif dari karya pemenang desain motif batik, langka proses membatik, serta dokumentasi foto dan video pelaksanaan kegiatan," ujarnya.

Dijelaskannya, selain pameran juga dilaksanakan lomba menggambar anak dengan tema "kenali dan cintai alam, seni dan budaya Maluku".

Lomba ini, lanjutnya dimaksudkan sebagai upaya memberi ruang berekspresi dan memotivasi potensi kreatif bagi anak-anak Ambon, sekaligus memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap alam, seni serta budaya.

"Sejak sembilan tahun pelaksanaan LCSAN digelar, Maluku belum pernah menampilkan hasil seni, karena itu kita berupaya tahun 2014 kegiatan dilakukan di Ambon sebagai ibu kota provinsi," tandasnya.

Umi menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat tumbuh pemerataan wawasan dan apresiasi terhadap perkembangan seni rupa anak Indoensia.

"Selain itu dapat lahir tunas kreatif potensial, berprestasi dan berkarakter yang bangga, mencintai dan mampu mengembangkan seni dan budaya daerah, dalam rangka menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014