Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat memprogramkan daerahnya sebagai pusat pengembangan kakao di Provinsi Maluku Utara (Malut), yang produksinya selain untuk kebutuhan industri dalam negeri tapi juga untuk kebutuhan ekspor.

Sekertaris Kabupaten Halmahera Barat Abjan Soyan di Ternate, Sabtu, mengatakan alasan Pemkab Halmahera Barat memprogramkan daerahnya menjadi pusat pengembangan kakao karena memiliki potensi lahan yang sangat cocok untuk tanaman itu.

Selain itu, kakao merupakan jenis tanaman perkebunan yang relatif mudah dikembangkan dan pangsa pasarnya sangat luas, baik di dalam maupun luar negeri serta harganya yang relatif stabil dan cukup menguntungkan jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya.

Ia mengatakan Pemkab Halmahera Barat sudah melakukan berbagai langkah untuk menjadikan daerah itu pusat pengembangan kakao, seperti memberikan bantuan bibit unggul kepada petani di sejumlah kecamatan serta terus memberikan penyuluhan kepada petani mengenai teknis budidaya dan prospek tanaman itu.

Pemkab Halmahera Barat juga dalam menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Kewirausahaan Pertanian (STKP) Banau di Halmahera Barat untuk penilitian dan pengembangan kakao serta bantuan pendampingan kepada para petani yang akan membudidayakan tanaman kakao.

"Pengembangan kakao di Halmahera Barat sebagian di antaranya akan memanfaatkan areal perkebunan kelapa petani dengan sistem tumpang sari, karena sesuai hasil penilitian kakao cukup bagus ditanam di sela-sela tanaman kelapa," katanya.

Di Halmahera Barat terdapat sekitar 1.000 hektare perkebunan kelapa rakyat dan jika semuanya ditumpangsarikan dengan tanaman kakao bisa menghasilkan ratusan ribu ton kakao per tahun, sehingga bisa memberikan penghasilan tambahan kepada petani kelapa.

Ia menambahkan Pemkab Halmahera Barat akan mengajak kabupaten/kota lainnya di Malut untuk ikut pula mengembangkan kakao sehingga Provinsi Malut bisa menjadi pusat pertumbuhan baru kakao di Indonesia.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014