Ambon (Antara Maluku) - Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP) Lease melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di kawasan pemukiman Jalan Baru, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, 31 Oktober 2014.
Kasat Reskrim Polres Ambon William Tanasale di Ambon, Selasa, membenarkan, pihaknya telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan guna mengungkap penyebab kebakaran tergolong besar, di ibu kota Provinsi Maluku tersebut selama kurun waktu beberapa tahun terakhir.
"Hasil olah TKP ternyata total rumah yang terbakar sebanyak 149 unit. Jumlahnya berbeda dari laporan yang diterima dari beberapa Ketua Rukun Tetangga (RT) dan rukun warga (RW)," katanya.
Ratusan rumah yang terbakar tersebut tersebar pada tiga RT di kawasan pemukiman penduduk tersebut yakni RT-09/RW-04, RT-10/RW-04 serta RT-11/RW-04.
Menurut William, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan lanjutan, tetapi berdasarkan laporan sementara yang dihimpun saat kejadian disebabkan hubungan pendek arus listrik.
"Berdasarkan laporan warga yang menjadi korban, percikan api pertama kali muncul bersamaan dengan aliran listrik menyala dari rumah salah seorang warga. Aliran listrik PLN di kawasan tersebut padam pukul 21.00 WIT dan beru menyala pukul 22.45 WIT," ujarnya.
Pihaknya, tandas William, masih akan memanggil sejumlah saksi guna dimintai keterangan tambahan menyangkut kejadian tersebut.
"Khusus untuk warga bernama La Baco masih akan menjalani pemeriksaan lanjutan. Korban saat ini masih trauma. Informasi dari sejumlah warga bahwa sumber api pertama terlihat dari rumah milik La Baco, barulah merembet ke rumah warga lainnya," katanya.
William menambahkan, berdasarkan olah TKP, ratusan rumah di kawasan tersebut ikut karena pada umumnya dinding terbuat dari tripleks dan papan sehingga mudah terbakar, di samping angin bertiup cukup kencang saat kejadian.
"Umumnya sebagian besar rumah yang terbakar konstruksi dindingnya terbuat dari papan dan tripleks sehingga mudah terbakar, di samping lorong masuk ke pemukiman yang sempit sehingga menyulitkan petugas pemadam kebakaran bekerja cepat dan optimal untuk menjinakkan api saat kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Kasat Reskrim Polres Ambon William Tanasale di Ambon, Selasa, membenarkan, pihaknya telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan guna mengungkap penyebab kebakaran tergolong besar, di ibu kota Provinsi Maluku tersebut selama kurun waktu beberapa tahun terakhir.
"Hasil olah TKP ternyata total rumah yang terbakar sebanyak 149 unit. Jumlahnya berbeda dari laporan yang diterima dari beberapa Ketua Rukun Tetangga (RT) dan rukun warga (RW)," katanya.
Ratusan rumah yang terbakar tersebut tersebar pada tiga RT di kawasan pemukiman penduduk tersebut yakni RT-09/RW-04, RT-10/RW-04 serta RT-11/RW-04.
Menurut William, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan lanjutan, tetapi berdasarkan laporan sementara yang dihimpun saat kejadian disebabkan hubungan pendek arus listrik.
"Berdasarkan laporan warga yang menjadi korban, percikan api pertama kali muncul bersamaan dengan aliran listrik menyala dari rumah salah seorang warga. Aliran listrik PLN di kawasan tersebut padam pukul 21.00 WIT dan beru menyala pukul 22.45 WIT," ujarnya.
Pihaknya, tandas William, masih akan memanggil sejumlah saksi guna dimintai keterangan tambahan menyangkut kejadian tersebut.
"Khusus untuk warga bernama La Baco masih akan menjalani pemeriksaan lanjutan. Korban saat ini masih trauma. Informasi dari sejumlah warga bahwa sumber api pertama terlihat dari rumah milik La Baco, barulah merembet ke rumah warga lainnya," katanya.
William menambahkan, berdasarkan olah TKP, ratusan rumah di kawasan tersebut ikut karena pada umumnya dinding terbuat dari tripleks dan papan sehingga mudah terbakar, di samping angin bertiup cukup kencang saat kejadian.
"Umumnya sebagian besar rumah yang terbakar konstruksi dindingnya terbuat dari papan dan tripleks sehingga mudah terbakar, di samping lorong masuk ke pemukiman yang sempit sehingga menyulitkan petugas pemadam kebakaran bekerja cepat dan optimal untuk menjinakkan api saat kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014