Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana di daerah ini sangat penting dilakukan untuk menambah wawasan para aparatur pelaksana di lapangan.

"Sosialisasi ini sebuah tindakan untuk mengukur kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur di daerah dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana yang muncul secara tiba-tiba," kata Gubernur Said dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan HAM, Bakri Lumbessy, pada acara Sosialisasi Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Provinsi Maluku, di Ambon, Kamis.

Menurut gubernur, berdasarkan Peta Indeks Risiko Bencana di 33 provinsi, Maluku termasuk daerah rawan bencana dengan skor 179 atau masuk dalam kelas risiko tinggi.

"Skor tersebut harus segera diantisipasi dengan berbagai tindakan nyata, untuk mengurangi ancaman bencana melalui peringatan dini kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, mitigasi bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi suatu ancaman bencana serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana jika muncul pada waktunya.

Kegiatan sosialisasi ini, kata gubernur, merupakan upaya membangun kesiapsiagaan semua komponen termasuk aparatur, LSM serta masyarakat agar penanggulangan bencana dapat dilakukan dan dikelola dengan cepat, tepat dan akuntabel.

"Kecepatan dan ketepatan dalam penanganan suatu bencana memegang peranan sangat penting di samping antisipasi secara dini," ujarnya.
 
Gubernur Said mengakui banyak dampak negatif yang muncul dari suatu bencana, misalnya kesehatan masyarakat terganggu, lingkungan dan infrastruktur rusak termasuk roda perekonomian macet.
    
"Bencana membuat semuanya hancur berantakan, sehingga perlu diantisipasi secara dini," katanya.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014