Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah tokoh perempuan di Maluku Utara (Malut) meminta kepada partai politik (parpol) di daerah ini untuk mengakomodir figur perempuan saat mengusung calon kepala daerah di pilkada kabupaten/kota 2015.
"Selama ini dalam setiap pelaksanaan pilkada di Malut, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota parpol tidak pernah mengusung figur perempuan di pilkada. Saya berharap pada pilkada 2015 di sejumlah kabupaten/kota di Malut ada figur perempuan yang diusung parpol," kata salah seorang tokoh perempuan di Malut Nurhayati di Ternate, Sabtu.
Di Malut pada 2015 ada lima kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada yakni Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Kepuluan Sula, Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, namun belum diketahui secara pasti apakah pelaksanaan pilkada di kelima kabupaten/kota itu melalui pilkada langsung atau melalui DPRD.
Ia mengatakan, parpol harus memposisikan figur perempuan setara dengan figur laki-laki untuk diusung menjadi calon kepala daerah, dalam artian keduanya dianggap sama-sama berpeluang untuk meraih kemenangan dalam pilkada dan sama-sama pula berpeluang untuk menjadi kepala daerah yang mampu memajukan daerah jika menang.
Hal itu dapat dilihat pada sejumlah kepala daerah perempuan di Indonesia, seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang tidak hanya mampu memajukan daerahnya tetapi juga mendapat dukungan luas dari masyarakatnya.
Di Malut, kata Nurhayati, banyak figur perempuan yang jika diberi kesempatan untuk menjadi kepala daerah akan mampu berbuat seperti Wali Kota Surabaya tersebut, oleh karena itu parpol di Malut diharapkan tidak perlu ragu-ragu untuk mengusung calon di pilkada nanti dari figur perempuan.
Kepada masyarakat Malut, khususnya kaum perempuan diminta untuk memberi dukungan kepada figur perempuan yang diusung parpol dalam pilkada jika pilkada itu masih menggunakan sistem pemilihan langsung, begitu pula politisi perempuan yang menjadi anggota DPRD harus memberikan dukungan serupa jika pilkada melalui DPRD.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Selama ini dalam setiap pelaksanaan pilkada di Malut, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota parpol tidak pernah mengusung figur perempuan di pilkada. Saya berharap pada pilkada 2015 di sejumlah kabupaten/kota di Malut ada figur perempuan yang diusung parpol," kata salah seorang tokoh perempuan di Malut Nurhayati di Ternate, Sabtu.
Di Malut pada 2015 ada lima kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada yakni Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Kepuluan Sula, Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, namun belum diketahui secara pasti apakah pelaksanaan pilkada di kelima kabupaten/kota itu melalui pilkada langsung atau melalui DPRD.
Ia mengatakan, parpol harus memposisikan figur perempuan setara dengan figur laki-laki untuk diusung menjadi calon kepala daerah, dalam artian keduanya dianggap sama-sama berpeluang untuk meraih kemenangan dalam pilkada dan sama-sama pula berpeluang untuk menjadi kepala daerah yang mampu memajukan daerah jika menang.
Hal itu dapat dilihat pada sejumlah kepala daerah perempuan di Indonesia, seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang tidak hanya mampu memajukan daerahnya tetapi juga mendapat dukungan luas dari masyarakatnya.
Di Malut, kata Nurhayati, banyak figur perempuan yang jika diberi kesempatan untuk menjadi kepala daerah akan mampu berbuat seperti Wali Kota Surabaya tersebut, oleh karena itu parpol di Malut diharapkan tidak perlu ragu-ragu untuk mengusung calon di pilkada nanti dari figur perempuan.
Kepada masyarakat Malut, khususnya kaum perempuan diminta untuk memberi dukungan kepada figur perempuan yang diusung parpol dalam pilkada jika pilkada itu masih menggunakan sistem pemilihan langsung, begitu pula politisi perempuan yang menjadi anggota DPRD harus memberikan dukungan serupa jika pilkada melalui DPRD.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014