Ternate (Antara Maluku) - Sopir angkutan kota (angkot) di Ternate, Maluku Utara (Malut) menaikkan tarif secara sepihak pascakenaikan harga BBM, walaupun Wali Kota Ternate belum mengeluarkan keputusan tarif baru.

"Harga BBM sudah naik, jadi untuk menutupi biaya operasional kami harus menaikkan tarif angkot, meski Wali kota belum mengeluarkan surat keputusan tarif baru," kata salah seorang sopir angkot di Ternate, Abdul Latif di Terminal Gamalama, Selasa.

Para sopir angkot menaikkan tarif tidak seragam, ada yang menaikkan dari Rp4.000 menjadi Rp5.000, ada pula menjadi Rp6.000 untuk penumpang umum, sedangkan untuk pelajar rata-rata hanya dinaikkan Rp1.000.

Menurut sopir angkot yang melayani rute terminal Gamalama-Kalumata itu, tindakan mereka menaikkan tarif angkot tersebut memang mendapat protes dari penumpang dengan alasan belum ada surat keputusan kenaikan tarif angkot dari Wali kota, tetapi tidak diperdulikan.

Para sopir angkot meminta kepada Wali Kota Ternate segera menaikkan tarif angkot pasca-kenaikan harga BBM tersebut minimal menjadi Rp7.000 per penumpang bahkan kalau bisa Rp8.000 agar bisa menutupi biaya operasional angkot yang semakin besar.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Kota Ternate Imran Alibasalem mengatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait untuk menetapkan tarif baru angkot pascakenaikan harga BBM tersebut.

Rancangan tarif baru angkot di Kota Ternate sebenarnya sudah disiapkan sejak adanya rencana kenaikan harga BBM, yang dalam rancangan itu, kenaikannya paling tinggi Rp1.500 per penumpang, tetapi untuk memastikannya masih harus dibahas dengan berbagai pihak terkait.

Selain angkot, ojek sepeda motor di Ternate juga mulai menaikkan tarif , misalnya untuk rute pasar Gamalama-Akehuda yang biasanya Rp10.000, kini naik menjadi Rp15.000 sampai Rp20.000.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014