Ambon (Antara Maluku) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Maluku yang mencapai 6,69 persen selama triwulan III 2014 dibanding triwulan II tahun ini didongkrak oleh tigas jenis industri.

"Tiga jenis industri ini mencakup barang galian bukan logam, industri kayu, barang dari kayu dan gabus yang tidak termasuk furnitur, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, serta industri minuman," kata Kepala Badan Pusat Statistik Maluku, Diah Utami di Ambon, Senin.

Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif adalah makanan sebesar 3,27, minuman 10,35, pakaian jadi 3,75, kayu, barang dari kayu dan gabus, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 18,98 serta barang galian bukan logam sebesar 23,84.

Sedangkan untuk jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif di antaranya tekstil (-10,76), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (- 17,18).

Sama halnya dengan jenis industri logam dasar yang mengalami pertumbuhan negatif - 18,64, alat angkutan lainnya - 11,99, furnitur - 4,00, dan pengolahan lainnya - 12,39.

Industri mikro dan kecil merupakan bagian dari sektor industri manufaktur yang memiliki sumbangan cukup signifikan dalam penyediaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan.

Secara kumulatif, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Maluku dari triwulan pertama sampai triwulan III 2014 terhadap periode yang sama tahun lalu sebesar 4,50 persen.

"Secara nasional, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III tahun 2014 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,43 persen," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014