Ambon (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon telah membentuk Posko Angkutan Laut Natal Tahun 2014 dan Tahun Baru 2015.

"Kami telah membentuk posko angkutan laut Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Posko ini efektif mulai pada 18 Desember 2014 sampai 8 Januari 2015," kata Ketua Posko Abdul Muis Marasabessy yang juga Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas 1 Ambon, Jumat.

Menurut dia, dasar pembentukan posko angkutan laut Natal dan Tahun Baru, adalah Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: SE.30 Tahun 2014 tanggal 3 Desember 2014 perihal: Persiapan Penyelenggaran Angkutan Laut Natal Tahun 2014 dan Tahun Baru 2015.

Personel yang terlibat dalam posko Natal dan Tahun Baru itu, adalah para pegawai Kantor KSOP Kelas 1 Ambon yang namanya tersebut terlampir dalam Surat Perintah Pelakanaan Tugas (SPPT) yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Ambon, Capt.H.Ali Ibrahim,M.H," kata Abdul Muis.

"Kami sudah mulai bekerja yang diawali dengan apel siaga pada hari ini, sebagai tanda dimulainya kegiatan posko angkutan laut Natal dan Tahun Baru," kata Abdul Muis.

Ia mengatakan, selain pegawai KSOP Kelas 1 Ambon yang terlibat dalam posko tersebut, dilibatkan juga semua stkeholder dan instansi terkait seperti antara lain SAR, Kesehatan Pelabuhan, Pelindo sebagai operator pelabuhan, PELNI, ASDP dan pihak Kepolisian.

"Kami melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder dan instansi terkait tersebut untuk bagaimana mengantisipasi apabila terjadi lonjakan penumpang dan pengamanan di pelabuhan pada saat puncak arus Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

Abdul Muis menjelaskan, di sekretariat posko sudah ditempatkan sejumlah personil yang bertugas selama 24 jam untuk memantau dan mengawasi semua aktifitas yang ada di lingkungan kerja utama di pelabuhan terutama pada saat kapal Pelni maupun kapal perintis yang menurunkan dan menaikan penumpang.

"Untuk penumpang dengan tujuan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), banyak yang naik kapal perintis. Sedangkan penumpang dari Pelabuhan Merauke dan Sorong, Papua, banyak yang menggunakan kapal Pelni, katanya.

Untuk melayani penumpang di Maluku disediakan sebanyak tujuh buah kapal perintis dan sebanyak sembilan buah kapal Pelni.

Lebih lanjut, Abdul Muis menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi jika ada penumpang yang jatuh sakit saat turun dari atau naik di kapal, pihaknya sudah siapkan mobil Ambulance dari Tim Kesehatan Pelabuhan dengan sejumlah obat-obatan.

"Mobil Ambulance Tim kesehatan Pelabuhan tetap siaga 24 jam untuk mengantisipasi jika ada kejadian luar biasa," ujarnya.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014