Dakar (Antara Maluku) - Putra mantan presiden Senegal melakukan mogok makan setelah "dipukul dan dicederai" di pengadilan tempat ia diadili atas tuduhan korupsi saat menjadi menteri, kata pengacara dan para pendukungnya, Kamis.

Karim Wade melakukan mogok makan pada Rabu dan akan dilanjutkan "sampai hak-haknya dihormati dan ada peradilan yang adil di mana hak untuk membela dijamin", kata pengacara Mohamed Seydou Diagne kepada AFP.

"Ia dipukul," kata Diagne.

Menurut para pengacaranya dan pendukungnya, Wade menolak hadir di sidang pengadilan sejak Rabu karena tidak didampingi para pengacaranya setelah salah seorang dari mereka "diusir saat pemeriksaan" oleh ketua pengadilan Heri Gregoire Diop dan para kolega pengacara kemudian melakukan boikot.

Setelah ia menolak hadir, Wade "dibawa ke ruang pemeriksaan secara paksa, diborgol, dipukul, diseret hingga cedera." kata  satu pernyataan dari Partai Demokrat Senegal yang dipimpin ayahnya, yang menjadi presiden dari tahun 2000 sampai 2012.

Karim Wade, yang ditahan sejak April 2013, diadili sejak Juli tahun lalu di pengadilan khusus korupsi yang dikenal dengan nama CREI.

Ia dituduh memiliki perusahaan-perusahaan ilegal dan real Estat bernilai 240 juta dolar AS saat menjadi menteri dan penasehat ayahnya.

Para pengacaranya tidak hadir dalam sidang pada Kamis.

"Kami akan hadir apabila hak-hak pembelaan dijamin. Jika tidak kami berisiko mengesahkan jurisdiksi-jurisdiksi yang tidak layak  dari satu demokrasi," kata Diagne, menambahkan bahwa "profesi hukum tidak dapat dilaksanakan di CREI."

"Setiap orang mempunyai hak untuk berbicara, kecuali membela" di sidang itu, Cire Cledor Ly, seorang dari para pengacara Wade kepada para wartawan.

Tetapi hakim Yerim Thiam mengatakan pengacara Wade diusir karena "menghambat" kerja pengadilan.

Wade senior adalah seorang tokoh pemecah belah dalam politik Senegal dalam pemilhan presiden tahun 2012, dengan banyak yang yakin ayahnya berusaha untuk menempatkannya sebagai seorang penggantinya.

Ia sering mengeritik kesahalan pengelolaan keuangan publik dan dan denganamemiliki nama julukan "menteri super" dan "menteri Bumi dan Langit", setelah ayahnya menempatkan ia memimpin jabatan-jabatan kerja sama internasional, transpor udara , prasarana dan energi.

Pewarta: R. Nurdin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015