Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan Gereja memiliki peran yang sangat besar dalam membantu mendidik anak-anak, karena Gereja selalu berhubungan jemaatnya dalam hal pembinaan kerohanian.

"Institusi agama seperti gereja memiliki peran yang sangat besar sekali untuk bersama orangtua membantu mendidik anak-anak mereka," kata Anies Baswedan saat bersilaturahmi dengan pengurus Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon, Minggu.

Menteri Pendidikan yang didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff bersama rombongan, diterima Pastor Paroki Santa Maria Bintang Laut, Pastor Jopy L Sumakud, MSC, Ketua Dewan Paroki Titus L Renwarin dan Anggota Dewan Pastoral Paroki bersama Umat.

Sebelum mengunjungi Gereja Santa Maria Bintang Laut, Menteri mengunjungi Masjid An-Nur Negeri (Desa) Batu Merah, untuk bersilaturahmi dengan Penghulu Masjdi dan masyarakat Batu Merah. Kemudian mengunjungi Gereja Sinar Kasih di Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

Anies Baswedan dalam acara silaturahmi itu, meminta Gereja Maria Bintang Laut untuk bersama-sama memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan anak-anak melalui orangtua.

"Kami berharap orangtua bisa menjadi pendidik yang baik bagi anak-anak sehingga mereka menjadi anak-anak yang hebat dikemudian hari," katanya.

Ia mengatakan, Maluku khususnya Ambon pernah dilanda konflik tetapi itu sudah berlalu dan kini sudah hidup dalam kedamaian. Karena itu jagalah perdamaian ini yang nilainya sangat mahal.

"Mari kita sama-sama menjaga perdamaian karena ini juga pendidikan bagi anak-anak dan kita tunjukan kepada dunia bahwa kita mampu merajut kembali perdamaian, kendati konflik itu menelan korban jiwa dan harta benda yang cukup banyak," ujarnya.

Ia menuturkan juga, bahwa ketika masih di kampus, pihaknya membuat program khusus, yang diberina nama Laboraitorium Perdamaian Asia Tenggara (LPAT). Mengapa kami menyebut Asia Tenggara?, karena Indonesia sudah saatnya berpikir Asia Tenggara jangan hanya berpikir Indonesia.

"Kami ingin menunjukan kepada dunia dan mengirim pesan bahwa di negeri ini dan negeri-negeri lain mengalami konflik, tapi bedanya di negeri ini konflik-konflik itu berujung kepada resolusi perdamaian," kata Anies Baswedan.

Karena itu, kata dia, pengalaman itu perlu ditulis, didokumentasikan dan menjadi bahan ilmu pengetahuan untuk dunia internasional. Karena kebanyakan yang kita tulis dalam bahasa Indonesia, dibaca oleh orang Indonesia dan diakui di Indonesia tetapi dunia tidak tahu.

Padahal dari tempat ini (Ambon) Posso, Aceh dan daerah lainnya terjadi konflik tapi pada akhirnya muncul kedamaian. "Mari kita sama-sama menjaga perdamaian di negeri ini, karena sebuah kebanggaan bahwa konflik itu bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.

Anies Baswedan juga mengutip Marthin Luther King Junior, bahwa kedamaian itu bukan soal tidak adanya kekerasan tapi kedamaian adalah tentang hadirnya rasa keadailan.

"Inilah impian kita bersama, muda-mudahan dari suasana gereja yang damai ini dan jemaat yang penuh persaudaraan akan memancar cahaya kedamaian untuk lingkungan kita dan kelak anak-anak yang hadir saat ini bisa menjadi pemimpin bangsa masa depan," ujarnya

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon yang telah menyambut dengan penuh kehangatan.

"Mari kita jaga silaturahmi ini mudah-mudahan semangat ke Indonesiaan kita, Kebhinnekaan kita tetap langgeng dan anak-anak kita akan meneruskannya," pintanya.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015