Ambon (Antara Maluku) - Sedikitnya 120 personil Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease ditempatkan di pelabuhan penyeberangan Kabauw guna menyekat ruang gerak warga Kailolo dan Rohomoni di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah yang terlibat bentrok.

"Pak Kapolres bersama Dandim 1506 Pulau Ambon masih berada di lokasi kejadian dan situasi terkini di daerah itu sudah terkendali dan tidak ada pergerakan massa setelah bentrokan terjadi pada Minggu," kata Kasat Ops Polres setempat, AKP Bachri Hehanussa di Ambon, Senin.

Ia menyatakan situasi keamanan di Kota Ambon juga terkendali, sebab bentrokan warga antara dua desa di Kecamatan Haruku ini dipicu oleh perkelahian pemuda Kailolo dan Rohomoni di sebuah rumah makan di kompleks terminal Mardika Ambon.

Personel polisi dan Brimob dari Polda Maluku serta Yonif 731/Kabaressy juga dikerahkan untuk mengamankan lokasi tersebut agar warga tidak saling berhadap-hadapan.

Peristiwa ini berlanjut ke desa masing-masing pada Minggu, (1/2) pagi dan mengakibatkan tujuh orang luka-luka berat maupun ringan akibat terkena serpihan bahan peledak, senjata tajam, maupun tertembak.

Para korban bentrokan ini dievakuasi pada sejulah rumah sakit di Kota Ambon untuk menjalani perawatan medis.

"Polisi juga masih mencari para pelaku penyerangan dan sedikitnya tiga orang saksi sudah dimintai keterangan," katanya.

Kemudian pelaku yang diduga melakukan aksi pemukulan dalam rumah makan di kompleks terminal Mardika belum tertangkap sehingga menjadi buronan polisi.

"Mengenai adanya dugaan penggunaan senjata api karena ada korban luka tembak, polisi akan melakukan penyisiran di rumah-rumah warga sesegera mungkin," jelas Bachri.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015