Ambon (Antara Maluku) - Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Maluku Fauzan Chatib mengungkapkan, selama tahun 2014 tercatat 14 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) berinvestasi di daerah ini.

"Sebanyak 14 perusahaan PMA itu sudah mendpat izin prinsip untuk melaksanakan investasi di Maluku," katanya, di Ambon, Jumat.

Fauzan saat memberikan keterangan didampingi tiga kepala bidang, yakni Kepala Bidang Perizinan, A Ramli, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Robby Tomasoa dan Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama, Dani Kilwona.

Menurut dia, investasi 14 perusahaan tersebut mencapai 270.190.000 dolar Amerika dan Rp895.953.723.000.

Selain itu, ada juga empat perusahaan PMA sudah mendapat izin usaha tetap dengan nilai investasi sebesar 28.107.000 dolar Amerika.

Sedangkan untuk perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun 2014 tidak ada yang berminat menanamkan investasi di Maluku.

Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, ke 14 perusahaan tersebut tersebar di sejumlah kabupaten/kota masing-masing dengan besaran nilai investasi.

Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dua perusahaan dengan nilai investasi sebesar 785 miliar dolar Amerika, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dua perusahaan dengan nilai investasi sebesar 37. 300.000 dolar Amerika, Kabupaten Buru tiga Perusahaan dengan nilai investasi sebesar 4 juta dolar Amerika dan Rp26 miliar.

Selanjutnya, Kota Tual ada enam perusahaan dengan nilai investasi sebesar 78.890.000 dolar Amerika, dan Rp84.953.723.000 dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) satu perusahaan dengan nilai investasi sebesar 150 juta dolar Amerika.

"Inilah nilai investasi PMA di beberapa kabupaten/kota di Maluku tahun 2014," ujar Fauzan.

Selanjutnya, Ia menjelaskan, di antara PMA tersebut ada yang membangun usaha di sektor primer, untuk tanaman pangan dan perkebunan ada dua perusahaan dengan nilai investasi sebesar 1.500.000 dolar Amerika.

Sektor primer perikanan tiga perusahaan dengan nilai investasi sebesar 27.250.000 dolar Amerika dan Rp778.263.723.000,-

Kemudian di sektor primer pertambangan ada tiga perusahaan dengan nilai investasi 4 juta dolar Amerika dan Rp26 miliar.

Selanjutnya, sektor usaha sekunder ada lima perusahaan, untuk industri makanan dua perusahaan dengan nilai investasi sebesar 95.690.000.000 dolar Amerika. Industri logam, besi dan elektronik satu perusahaan dengan nilai investasi sebesar 150 juta dolar Amerika. Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain, ada dua perusahaan dengan nilai investasi 47.960.000 dolar Amerika.

Kemudian sektor tersier untuk listrik, gas dan air satu perusahaan dengan nilai investasi sebesar 35,800.000 dolar Amerika. Transportasi dan komunikasi satu perusahaan dengan nilai investasi sebesar 3.680.000 dolar Amerika.

Menurut Fauzan, untuk sistem perijinan oline, BPMD Maluku sudah mempunyai SIPPSE (Sistem Informasi Pelayanan Perijinan Secara Elektronik) yang langsung terintegrasi dengan sistem di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat.

"Sekarang BPMD Maluku sudah terintegrasi dengan SIPPSE Pusat," katanya. 

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015