Ambon (Antara Maluku) - Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon Fandy Ivan Nugroho mengatakan, Provinsi Maluku sampai sekarang masih mendapatkan subsidi minyak tanah.
"Karena itu Pemerintah belum punya rencana untuk memasok elpiji tiga kilo gram ke Maluku sebagai pengganti minyak tanah, katanya di Ambon, Rabu.
Dia menjelaskan, selama ini daerah-daerah yang sudah mempergunakan elpiji subsidi tiga kilo gram itu karena minyak tanahnya sudah kering (tidak ada suplai lagi dari Pertamina).
"Karena Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat hingga kini masih menggunakan minyak tanah subsidi maka Pemerintah belum rencana menggantikan dengan elpiji tiga kilogram," katanya.
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 191 tahun 2014, lanjutnya, premium sudah tidak lagi subsidi tetapi masih ada solar dan minyak tanah yang di subsidi dan itu yang terjadi di empat wilayah timur yakni Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Karena itu sampai dengan sekarang ini Pertamina Cabang Ambon belum menerima informasi terkait rencana Pemerintah untuk memasok elpiji tiga kilogram ke Maluku.
Dia menjelaskan, kalau memang ada rencana minyak tanah mau ditarik dari wilayah timur dan digantikan dengan elpiji maka sudah tentu memerlukan infrastruktur pengisian yang terkait dengan elpiji itu sendiri, seperti depot untuk BBM.
"Jadi kalau belum dilengkapi dengan infrastruktur bagaimana bisa jalan, bayangkan saja elpiji 12 kilo gram kami masih datangkan dari Surabaya,` ujarnya.
Dengan demikian tabung kosong yang dikembalikan para konsumen dikirim lagi ke Surabaya guna pengisian yang baru lagi, kemudian dikirm kembali ke Ambon untyuk dipasarkan.
"Yang jelas hingga kini belum ada informasi Pemerintah memasok elpiji tiga kilogram ke Ambon maupun Maluku pada umumnya karena belum ada infrastruktur yang diperlukan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Karena itu Pemerintah belum punya rencana untuk memasok elpiji tiga kilo gram ke Maluku sebagai pengganti minyak tanah, katanya di Ambon, Rabu.
Dia menjelaskan, selama ini daerah-daerah yang sudah mempergunakan elpiji subsidi tiga kilo gram itu karena minyak tanahnya sudah kering (tidak ada suplai lagi dari Pertamina).
"Karena Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat hingga kini masih menggunakan minyak tanah subsidi maka Pemerintah belum rencana menggantikan dengan elpiji tiga kilogram," katanya.
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 191 tahun 2014, lanjutnya, premium sudah tidak lagi subsidi tetapi masih ada solar dan minyak tanah yang di subsidi dan itu yang terjadi di empat wilayah timur yakni Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Karena itu sampai dengan sekarang ini Pertamina Cabang Ambon belum menerima informasi terkait rencana Pemerintah untuk memasok elpiji tiga kilogram ke Maluku.
Dia menjelaskan, kalau memang ada rencana minyak tanah mau ditarik dari wilayah timur dan digantikan dengan elpiji maka sudah tentu memerlukan infrastruktur pengisian yang terkait dengan elpiji itu sendiri, seperti depot untuk BBM.
"Jadi kalau belum dilengkapi dengan infrastruktur bagaimana bisa jalan, bayangkan saja elpiji 12 kilo gram kami masih datangkan dari Surabaya,` ujarnya.
Dengan demikian tabung kosong yang dikembalikan para konsumen dikirim lagi ke Surabaya guna pengisian yang baru lagi, kemudian dikirm kembali ke Ambon untyuk dipasarkan.
"Yang jelas hingga kini belum ada informasi Pemerintah memasok elpiji tiga kilogram ke Ambon maupun Maluku pada umumnya karena belum ada infrastruktur yang diperlukan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015