Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah wilayah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) mengalami krisis air bersih terutama di kawasan dataran tinggi.

Direktur PDAM Kabupaten Halmahera Barat Suwibno Nurmidin di Ternate, Minggu, mengatakan di Halbar ada sejumlah wilayah yang sumber air bersihnya sulit namun akan diupayakan pelayanan air bersih ke semua wilayah itu tersedia pada 2015.

Ia mengatakan program air bersih tetap memprioritaskan desa yang masuk kategori krisis mendapatkan air bersih tetapi salah satu desa yakni Desa Totala belum memasukkan data desa sehingga pada saat pengusulan tidak dapat diakomodir.

"Memang Kepala Desa pernah datang untuk mengusulkan program air bersih bisa masuk di desa mereka tetapi data desa terlambat dimasukkan sehingga tidak masuk di tahun 2015," kata Suwibno.

Sebelumnya, sejumlah warga di Kecamatan Loloda, mengalami krisis air bersih dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk mendapatkan air bersih terpaksa menggunakan akses jalur laut ke tempat mata air di Desa Tolofuo dengan jarak tempuh sejauh dua kilometer.

Kondisi itu sudah berlanjut selama 47 tahun lamanya yaitu sejak 1974 hingga saat ini.

Sementara itu, sejumlah warga terutama di Kecamatan Pulau Ternate juga tidak mendapatkan air bersih yang layak dimana distribusi air bersih dari PDAM belum terealisasi karena sulitnya akses ke wilayah tersebut.

Kepala PDAM Kota Ternate, Saiful Djafar ketika dikonfirmasi sebelumnya menyatakan di wilayah Kecamatan Pulau Ternate dan daerah lereng Gunung Gamalama memang sangat sulit aksesnya untuk pemasangan pipa PDAM.

Untuk mengatasi masalah tersebut, PDAM mengupayakan untuk menggunakan air bawah tanah yang disedot melalui sumur bor di sejumlah lokasi di Kota Ternate seperti di wilayah Ternate Pulau.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015