Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon akan memindahkan para pedagang di Pasar Valentine ke Pasar Tagalaya di kawasan Nusaniwe.
"Pemindahan pedagang ke pasar Tagalaya dilakukan karena lokasi yang mereka tempati saat ini akan dikembalikan kepada pemiliknya, mengingat masa pinjam pakai lahan tersebut telah berakhir," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Rudy Wattilete, Senin.
Ia mengatakan, setelah proses rehabilitasi pasar Tagalaya rampung maka pihaknya akan menyerahkan kepada Pemkot Ambon untuk segera difungsikan.
Rehabilitasi pasar Tagalaya senilai Rp5 miliar bersumber dari dana bantuan Kementerian Perdagangan. Sedangkan untuk penataan lahan dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon 2014.
Menurut Rudy, rehabilitasi pasar tradisional Tagalaya dilakukan agar kegiatan jual beli masyarakat semakin memadai.
"Rehabilitasi Pasar Tagalaya dilakukan agar kawasan yang sebelumnya jarang dikunjungi pembeli, lebih representatif lagi dan aktifitas masyarakat tidak hanya terpusat di pasar Mardika," katanya.
Dijelaskannya, proses pembangunan yang dilakukan hampir rampung, saat ini hanya proses akhir yang sementara dikerjakan.
Pembangunan pasar dilakukan dua lantai, yakni pada lantai satu di khususkan bagi pedagang sayur dan ikan serta daging , sementara pada lantai dua dikhususkan untuk kios.
Pasar ini, lanjut Rudy, juga akan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan sehingga aktifitas pasar tetap berjalan.
Daya tampung pasar ini cukup besar yakni terdapat 40 unit kios ,sedangkan untuk lapak seluruhnya berjumlah 120 unit, sehingga para pedagang dari Pasar Valentine setelah dipindahkan pasar ini dapat menampung seluruh pedagang.
"Pasar ini dulunya memang sepi dari pembeli, karena tidak ada kendaraan yang dapat masuk ke dalam lokasi pasar sehingga kita melakukan renovasi untuk membuat lokasi parkiran yang baik sehingga orang tidak bosan untuk berbelanja di pasar ini lagi," ujarnya.
Rudy menambahkan, pihaknya telah mendata ulang jumlah pedagang di Pasar Tagalaya dan Pasar Valentine guna penyiapkan lokasi untuk ditempati.
Sebelum para pedagang ditempatkan, pihaknya akan melakukan pengundian sehingga semua pedagang dapat menempati lokasi dan tidak terjadi perebutan tempat berjualan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Pemindahan pedagang ke pasar Tagalaya dilakukan karena lokasi yang mereka tempati saat ini akan dikembalikan kepada pemiliknya, mengingat masa pinjam pakai lahan tersebut telah berakhir," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Rudy Wattilete, Senin.
Ia mengatakan, setelah proses rehabilitasi pasar Tagalaya rampung maka pihaknya akan menyerahkan kepada Pemkot Ambon untuk segera difungsikan.
Rehabilitasi pasar Tagalaya senilai Rp5 miliar bersumber dari dana bantuan Kementerian Perdagangan. Sedangkan untuk penataan lahan dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon 2014.
Menurut Rudy, rehabilitasi pasar tradisional Tagalaya dilakukan agar kegiatan jual beli masyarakat semakin memadai.
"Rehabilitasi Pasar Tagalaya dilakukan agar kawasan yang sebelumnya jarang dikunjungi pembeli, lebih representatif lagi dan aktifitas masyarakat tidak hanya terpusat di pasar Mardika," katanya.
Dijelaskannya, proses pembangunan yang dilakukan hampir rampung, saat ini hanya proses akhir yang sementara dikerjakan.
Pembangunan pasar dilakukan dua lantai, yakni pada lantai satu di khususkan bagi pedagang sayur dan ikan serta daging , sementara pada lantai dua dikhususkan untuk kios.
Pasar ini, lanjut Rudy, juga akan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan sehingga aktifitas pasar tetap berjalan.
Daya tampung pasar ini cukup besar yakni terdapat 40 unit kios ,sedangkan untuk lapak seluruhnya berjumlah 120 unit, sehingga para pedagang dari Pasar Valentine setelah dipindahkan pasar ini dapat menampung seluruh pedagang.
"Pasar ini dulunya memang sepi dari pembeli, karena tidak ada kendaraan yang dapat masuk ke dalam lokasi pasar sehingga kita melakukan renovasi untuk membuat lokasi parkiran yang baik sehingga orang tidak bosan untuk berbelanja di pasar ini lagi," ujarnya.
Rudy menambahkan, pihaknya telah mendata ulang jumlah pedagang di Pasar Tagalaya dan Pasar Valentine guna penyiapkan lokasi untuk ditempati.
Sebelum para pedagang ditempatkan, pihaknya akan melakukan pengundian sehingga semua pedagang dapat menempati lokasi dan tidak terjadi perebutan tempat berjualan.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015