Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku mengimbau para orang tua untuk memperhatikan jam belajar anaknya, terutama yang akan mengikuti ujian nasional 13-15 April mendatang.

"Waktu UN semakin dekat, karena itu diharapkan orang tua dapat mengawasi dan mengontrol jadwal dan waktu belajar siswa yang akan mengikutinya," kata Kepala Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Dikbud Maluku Melky Lohy, di Ambon, Sabtu.

Orang tua diminta untuk mengawasi anaknya, terutama yang telah berada di kelas XII dan dalam persiapan menghadapi ujian nasional, terutama membatasi waktu mereka berada di luar rumah pada malam hari.

"Orang tua harus mengawasi mereka agar tetap belajar pada malam hari dan tidak berkeliaran, atau hanya sekedar hura-hura di luar rumah," katanya.

Melky menegaskan, kendati ujian nasional yang akan berlangsung serentak 13-15 April mendatang tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa, tetapi hasilnya menjadi acuan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Karena itu siswa harus belajar sungguh-sungguh dan tidak menganggap remeh UN, karena standar nilai yang diperoleh akan digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," katanya.

Dia mengakui, hasil UN akan dijadikan patokan bagi sekolah maupun pihak Dinas Pendidikan untuk menentukan dan mengukur kualitas pendidikan di sekolah maupun daerahnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Dinas Dikbud Maluku juga menggunakan hasil UN tahun ini melakukan evaluasi dan pemetakan mutu serta kualitas pendidikan di masing-masing daerah serta menentukan standar kelulusan di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, hasil UN di masing-masing sekolah juga dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah maupun guru dalam mengevaluasi sistem belajar-mengajar yang diterapkan selama ini.

Melky mengakui, penentuan kelulusan siswa tahun ini tidak lagi berdasarkan nilai hasil UN yang diraih masing-masing siswa, tetapi ditentukan masing-masing sekolah dengan berpatokan pada nilai rata-rata laporan pendidikan setiap semester serta hasil ujian sekolah.

Dia menambahkan, jumlah siswa SMA dan sederajat yang akan mengikuti UN tahun ajaran 2014/2015 dari 11 kabupaten/kota di Maluku tercatat sebanyak 27.959 siswa. Jumlah ini sudah termasuk siswa SMA Luar Biasa (SMALB) dan peserta Paket C.

Jumlah siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) tercatat 21.807 orang, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4.850 siswa, peserta paket C (1.270 orang) dan 32 lainnya adalah siswa SMALB.

Peserta UN SMA dan MA terbanyak yakni kabupaten Maluku Tengah (Malteng) 5.474 siswa, diikuti Kota Ambon (4.956 siswa), Seram Bagian Barat (SBB) 2.576 siswa, Seram Bagian Timur (SBT) 1.491, kabupaten Buru (1.374 siswa).

Maluku Tenggara Barat (MTB) 1.361 siswa, Maluku Tenggara (Malra) 1.305 siswa, diikuti Kota Tual (977 siswa), Kepulauan Aru (904 siswa), Maluku Barat Daya (MBD) sebanyak 724 siswa dan Buru Selatan 665 siswa.

Sedangkan peserta SMK terbanyak dari Kota Ambon yakni 1.604 siswa, Malteng (546 siswa), Kepulauan Aru (904 siswa). MTB sebanyak 1.361 siswa, SBB (2.576 siswa), Maluku Tenggara (Malra) 1.305 siswa.

Pulau Buru (1.374 siswa), Kota Tual (287 orang), Buru Selatan (280 siswa), SBT (265 siswa) dan kabuapetn MBD sebanyak 228 siswa.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015